aku memang pencinta
wanita ~ namun ku bukan buaya ~ yg setia
pada seribu gadis ~ ku hanya mencintai
dia
Tiba-tiba saja kakiku mengaguk ritmis mengikuti lagu Pecinta
Wanita-nya si Irwansyah. Diam-diam harus kuakui bahwa saya juga seorang pecinta
wanita, saya seorang yang sangat menikmati keindahan wanita tentu saja dalam
makna yang luas, saya juga seorang yang mudah jatuh cinta kepada wanita dan
sekaligus seorang yang berdasarkan pengalaman selama ini mudah dan sering
dijatuhi cinta oleh wanita. He… he… he… kata-kata yang terakhir itu tak
bermaksud bergurau, kalau tidak percaya tanya saja pada istri saya… saya yakin
jawabannya adalah BENAR sebagaimana pernyataan saya. Maksudnya benar-benar
NGAWUR. Maksudnya pula ngawur kalau Panjenengan tidak percaya. He… he… he…
Karena saya laki-laki, maka saya katakan jangan mudah percaya
pada laki-laki, sebab otak laki-laki itu sama kalau melihat wanita, ya gitu deh…
he… he… he… yang laki-laki pasti paham maksudnya, namun mohon maaf itu hanya
khusus laki-laki biasa seperti saya yang masih ndableg bin ndugal ini. Kalau Panjenengan semua yang
sedang baca tulisan ini saya yakin tidak. Maksudnya tidak berbeda he… he… he…
mohon maaf jangan dianggap serius.
Saya sering mengamati pandangan mata lelaki saat menatap seorang
wanita, tatapannya mengarah ke mana, disapukan ke mana, selama berapa lama dan
bagaimana pula perubahan air mukanya. Saya juga mendengarkan obrolan dan gurauan
para lelaki tentang wanita yang dilihatnya atau dikenalnya atau ditemuinya.
Semua itu tak lebih dari yang hanya terlihat mata, secara fisik. Itu yang saya tidak
bisa menerima dan sering prihatin melihat dan mendengarnya. Maaf, bukan saya sok
suci, namun demikianlah adanya.
Bagi saya wanita itu adalah manusia yang hebat, energinya
dahsyat. Bagi saya, wanita tak boleh salah, sebab salah itu punyanya laki-laki.
Tak ada laki-laki hebat tanpa wanita yang hebat pula di sampingnya. Tak ada
anak-anak yang hebat, tanpa wanita hebat pula yang melahirkannya. Wanita hebat itu
cerminan Tuhan, jiwanya lembut dan penuh cinta, meski kadang terlihat garang.
Lihatlah ibumu, engkau akan menemuinya.
Maka, jangan pernah menjadikan wanita sebagai obyek gurauan, sebab dia
ibumu, dia anakmu, dia saudaramu, dia istrimu... ya wanita itu. Relakah engkau
jika mereka diguraukan ??? Relakah engkau jika mereka direndahkan ??? Relakah
engkau jika mereka ditelantarkan ???
Aku memang pecinta wanita.