Home » , , , , , , » Sehat dengan SWAISO

Sehat dengan SWAISO

Written By BAGUS herwindro on Apr 3, 2014 | April 03, 2014

Sebelumnya : #Sehat dengan JEDA

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, saya pernah membaca tentang senam ayunan tangan dari bukunya Prof. Hembing, seorang pakar kesehatan berbasis herbal. Namun saat itu cuma input data saja tanpa pernah mempraktekkan, bacanya pun nunut di toko buku Gramedia.

Baru setelah setahun lalu mengalami sendiri sakit yang tak seperti biasanya, di saat tubuh benar-benar dalam kondisi tidak nyaman, ingatan tentang metode itu pun muncul. Namun, buku tentang itu sudah tidak tersedia di toko buku. Inilah saatnya menelusuri informasi itu di mBah Google, sambil berusaha memancing keluar memori tentang hal itu yang sudah pernah tersimpan dalam pikiranku.

Senam ayunan tangan itu dikenal dengan nama SWAISO berasal dari China. Sebuah teknik sederhana namun dengan efektifitas luar biasa, baik secara preventif untuk menjaga kesehatan tubuh maupun untuk membantu pemulihan kesehatan tubuh. Saya sudah membuktikannya, alhamdulillah.

Kalau menurut saya pribadi, swaiso ini saya maknai sebagai sebuah metode meditasi dinamis karena menggabungkan gerak, nafas dan pengendalian pikiran. Dapat dilakukan oleh semua orang tanpa bimbingan khusus, tidak memerlukan ruang luas, tidak memerlukan waktu yang lama dan tentunya tidak memerlukan energi yang banyak. Malah kalau bisa rutin melakukannya minimal 10-15 menit sehari dua kali saja, insya Allah akan mengalami kesembuhan dari penyakit yang sedang diderita, stamina akan meningkat dan kebugaran tubuh lebih terjaga sepanjang hari. Hambatannya cuma satu, MALAS, itu saja dan saya pun mengalaminya.

Sering, terutama saya sendiri tidak pernah sambung rasa dengan badan saya sendiri, jarang sekali ia saya perhatikan, jarang sekali ia saya ajak ngobrol dari hati ke hati dan jarang pula saya secara tulus berterima kasih padanya atas jasanya mendukung hidup saya hingga bisa melakukan banyak hal mulai jazad saya pertama kali terbentuk, hingga di detik ini. Maka saat berswaiso inilah yang saya gunakan untuk sambung rasa dengan tubuh saya sendiri, dengan merasakan keseluruhan tubuh saya dari ujung ke ujung [ujung apa ya ?]

Pertama, gerak.

Perlu diketahui, untuk swaiso ini, kekuatan tubuh dibagi dalam dua area yaitu area pusar sampai telapak kaki diberi tenaga kira-kira 70%, fokus bertenaga. Sedangkan area pusar sampai kepala diberi tenaga kira-kira 30%, jadi rileks.

Berdiri tegak, kaki direnggangkan selebar bahu dengan telapak dan jari-jari kaki mencengkeram bumi [ingat, bertenaga], pandangan mata lurus ke depan. Kedua lengan lurus ke depan setinggi dan selebar bahu dengan jari-jari merapat dan telapak tangan menghadap ke bawah.

Gerakannya adalah dengan mengayunkan lengan ke belakang semaksimal mungkin namun tetap serileks mungkin, dengan kondisi lengan atas - siku - lengan bawah - telapak tangan tetap lurus satu garis, biarkan lengan membalik terayun ke depan dengan sendirinya.

Perlu diperhatikan bahwa ayunan lengan ke belakang atau pun sebaliknya ketika kembali terayun ke depan, posisinya adalah merapat di samping tubuh dan ini dihitung 1 hitungan.

Untuk satu sesi swaiso, sebaiknya dilakukan minimal 300 hitungan, ini memakan waktu kurang lebih hanya sepuluh menitan. Bisa ditambah terus hitungannya sesuai kemampuan. Namun untuk penyembuhan bisa dilakukan sampai dengan seribu atau bahkan dua ribu hitungan dalam satu sesi swaiso.

Saya dulu saat mulai berswaiso, yang saya lakukan adalah gerakannya ini dulu sampai lancar, baru setelahnya mulai dengan pengaturan nafasnya.

Kedua, nafas.

Pada swaiso ini pengaturan nafas dilakukan berirama dengan hitungan yang sama antara tarik nafas, tahan nafas dan lepas nafas.

Jadi kalau tarik nafas dilakukan dalam 3 hitungan ayunan tangan, maka tahan nafas dan mengeluarkan nafas pun dilakukan masing-masing dalam 3 hitungan ayunan tangan.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pernafasannya menggunakan pernafasan perut, jadi nafas dimasukkan ke perut bukan dada, sehingga waktu menahan nafasnya seakan dikunci di bawah pusar. Demikian pula saat menghembuskan nafas, yang kempis adalah perut, bukan dada. Pernafasannya pun dilakukan dengan perlahan, berirama dan tidak boleh terputus-putus, serta dilakukan secara maksimal dalam arti bahwa menarik nafas dilakukan sampai seakan rongga perut telah maksimal terisi nafas. Demikian juga pada saat menghembuskan nafas, dilakukan sampai seakan tidak ada nafas yang tersisa di rongga perut. Karena itu pertimbangkan kemampuan diri masing-masing untuk menentukan pola hitungan nafasnya.

Kelihatannya ringan tapi sebenarnya juga berat, sebab mengatur nafas dengan disertai gerakan, biasanya ngos-ngosan. Kalau saya, tingkat kenyamanan pada 5 hitungan, 5 - 5 - 5.

Jangan lupa bahwa ayunan tangan dilakukan dengan rileks, namun pusar ke bawah bertenaga dengan telapak dan jari-jari kaki mencengkeram bumi.

Ketiga, pikiran.

Setelah gerakan swaiso lancar tanpa kendala, begitu pun dengan pengaturan nafasnya, maka saatnya untuk sekaligus melatih pikiran agar tidak ke mana-mana. Caranya adalah dengan mengalihkan perhatian pikiran dengan memberi tugas untuk visualisasi atau membayangkan energi yang kotor – bisa disimbolkan seperti asap hitam atau bisa juga disimbolkan dengan yang lainnya – keluar atau terlepas dari telapak tangan saat lengan terayun ke belakang. Jadi sederhananya, mengayunkan lengan ke belakang itu seakan mengibasakan energi kotor untuk keluar dari dalam tubuh melalui telapak tangan. Dalam saat yang sama, cobalah untuk menikmati semua proses yang terjadi, menyadari kalau sedang melakukan swaiso, merasakan ayunan lengan, merasakan irama nafas, merasakan kekuatan di bagian bawah tubuh serta merasakan bagian atas tubuh yang rileks. Rasakan juga tarikan otot perut dan dada saat tangan terayun. Nikmati, hayati dan rasakan.


Sederhana dan mudah, namun efektif. Saya sudah merasakan manfaatnya sampai dengan saat ini. Kalau Panjenengan ingin mendapatkan manfaat yang sama untuk penyembuhan dan sekaligus kesehatan serta kebugaran tubuh, ya monggo saja langsung dipraktekkan menjadi salah satu kegiatan rutin harian. Siapa tahu… kalau sakit malah lebih parah. he…he… he…, maaf guyon. Tetapi artinya begini, jangan sampai menggantungkan pada siapa pun atau apa pun, termasuk metode apa pun, sebab semua itu adalah sebuah proses yang harus kita ambil baik sebagai kewajiban atau pun sebagai hak, karena wilayah ikhtiar adalah wilayahnya manusia dan itulah yang dituntut oleh Gusti Allah pada kita.

Kalau kita mau berusaha, biasanya itu adalah tanda-tanda kalau Gusti Allah memang telah menganugerahi hasil sebagaimana usaha kita, namun tetap saja bahwa dalam bentuk apa, kapan dan di mananya anugerah itu akan kita terima adalah urusanNYA. Ora usah dipikir. Sakit memang harus diobati, namun tak harus sembuh.

----------

Penjelasannya kira-kira begini :

Dalam sudut pandang TAO, tercapainya kondisi optimal bagi kesehatan tubuh atau pun untuk kesembuhan dari suatu penyakit diperlukan adanya keseimbangan atau keharmonisan anatara chi dan shi.

Chi itu sendiri adalah energi vital yang menyatu dalam kehidupan manusia, orang mengenalnya dengan prana atau bioenergi, kalau saya pribadi memahaminya sebagai hayat yaitu energi hidup yang menyatu dan menyelimuti jazad/ tubuh manusia.

Sedangkan yang dimaksud dengan Shi adalah darah, dalam arti sistem sirkulasi darah secara menyeluruh.

Jadi chi dan shi adalah sebuah sinergi, chi menghantarkan shi dan begitu pula sebaliknya shi menghantarkan chi. Idealnya chi-shi yang positif ini terdistribusikan secara merata di seluruh sel-sel tubuh melalui jalur energi tubuh atau yang dikenal sebagai meridian dalam ilmu akupunktur  dan sebaliknya chi-shi yang negatif yang merupakan residu pun diangkut dari setiap sel tubuh untuk dikeluarkan. Pada saat jalur energi tubuh ada yang mengalami penyempitan, maka berarti distribusi chi-shi positif tidak dapat merata dalam tubuh, ada yang kelebihan dan ada pula yang kekurangan sedangkan di sisi yang lain, chi-shi negatif pun tersisa dan terperangkap dalam tubuh karena tidak bisa diangkut untuk dikeluarkan. Saat itulah tubuh mengalami sakit.

Biasanya, menyempitnya jalur energi tubuh itu terutama disebabkan oleh pikiran yang terforsir dan tegang, karena rata-rata manusia dalam mempertahankan hidupnya lebih dominan menggunakan pikirannya. Kehidupan yang monoton, penuh tekanan dan juga penuh kecemasan akan menyebabkan kacaunya sirkulasi chi-shi dalam tubuh. Energi terforsir di bagian atas tubuh, yaitu otak, jantung, paru-paru, limpa, liver,ginjal dan lambung. Bagian atas tubuh penuh, sedangkan bagian bawah tubuh kosong. Itulah awal terjadinya berbagai macam penyakit.

Melakukan swaiso berarti mengambil JEDA dari dominasi pikiran sebagaimana penjelasan di atas, mengharmonikan pola nafas yang berarti juga menstabilkan emosi, menormalkan sekaligus menstabilkan jalur energi tubuh dengan membalik pola atas penuh bawah kosong menjadi atas kosong bawah penuh, yang tentunya akan mendsitribusikan chi-shi positif ke seluruh sel tubuh sekaligus mencegah agar chi-shi negatif tidak terperangkap di dalam tubuh.

Perlu diketahui :

Sama sebagaimana pola natural healing yang lain, pada swaiso pun tak jarang dijumpai terjadinya reaksi yang menimbulkan ketidaknyamanan pada tubuh. Bisa jadi suatu penyakit akan lebih terasa intensitas sakitnya,karena tubuh secara alamiah sedang membongkar penyempitan atau halangan pada jalur energi tubuh untuk mengeluarkan chi-shi negatif yang sebelumnya terperangkap di dalam tubuh. Kalau hal ini terjadi, tidak perlu merasa khawatir, tetap teruskan berswaiso dan perbanyak minum air putih untuk membantu tubuh melakukan proses detoksifikasi. Reaksi yang mungkin timbul antara lain : pusing, diare, keringat lebih banyak, mengantuk dan tidur lebih nyenyak, kadang keluar seperti pasir halus di pori-pori kulit dan sebagainya.

Catatan yang ada dari berbagai sumber :

Berbagai penyakit yang dapat disembuhkan dengan SWAISO antara lain : kanker, tekanan darah tinggi dan rendah, sirosis hati ini, arthritis, neurosis, berbagai penyakit sistem pencernaan, penyakit jantung, sampai dengan penyakit ginjal.

KANKER | Banyak studi kasus dari orang yang menderita kanker paru-paru, kanker kerongkongan, kanker getah bening, Hemiplegia dan laian-laian dapat disembuhkan dengan swaiso. | Tumor terbentuk karena Chi-Shi telah berhenti mengalir dan meridian menyempit. Ketika sirkulasi darah melambat, perubahan terjadi pada, lendir darah, getah bening, empedu, dll. | Denyut nadi melemah dan jumlah kalori dalam sistem tidak cukup. Kekuatan mengeliminasi kehilangan kekuatan dan proses eliminasi terganggu. |     Dengan melakukan Swaiso nafsu makan, meningkat dan darah segar mulai mengalir. Dengan menggerakkan otot-otot di bahu, rasa berat dan kekakuan menghilang. Gerakan naik dan turun dari diafragma menjadi lebih aktif dan menciptakan chi positif antara perut dan usus. Chi positif di antara ginjal memiliki efek menenangkan dan ketika memasuki darah hal itu menghasilkan kalori. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan dan meningkatkan chi-shi serta membantu fungsi metabolisme.

SIROSIS | Masao Hayashima menyebutkan, banyak kasus sirosis dapat disembuhkan, Seseorang dengan liver yang lemah akan merasakan rmanfaat untuk menggabungkan Swaiso dengan pengobatan lain. Namun harus diingat, jika infeksi telah parah dan perut mulai membengkak, maka hal itu sudah terlambat dan berswaiso pun tidak akan membantu.

PENYAKIT MATA | Swaiso meningkatkan penglihatan dan juga mengobati katarak dan penyakit mata lainnya.

PENYAKIT GINJAL | Swaiso juga efektif untuk mengobati penyakit ginjal serta penyakit hati karena kedua hal tersebut berhubungan dengan chi-shi.

PENYAKIT JANTUNG | Swaiso meningkatkan Sistem Kardiovaskular dan membantu dalam penyakit jantung. Masao Hayashima juga melaporkan bahwa dari pengalaman pribadinya swaiso ini cukup efektif untuk mengobati neurosis, tekanan darah tinggi dan rendah, diabetes, arthrites dan telah banyak orang disembuhkan dengan Swaiso.

PSIKIATRI | Maosao Hayashima juga telah melaporkan sukses mengobati orang yang menderita neurosis dan psikosis.

MASALAH NAPAS & ASMA | R.K. Dham di Institut Kesehatan & Kosmik Harmony Bangalore telah melaporkan bahwa banyak orang dengan masalah asma telah mendapatkan manfaat yang baik setelah secara teratur berlatih swaiso.


Ada satu hal lagi yang berkaitan dengan masalah kesehatan ini, yang juga telah saya jalani,yaitu Sehat dengan PROPOLIS. Nantisaya lanjutkan.

Semoga bermanfaat.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger