Marah itu awalnya
gila dan akhirnya penyesalan, sebab marah itu menghilangkan akal dan mengacaukan
pikiran. Mereka yang lebih mudah melampiaskan amarahnya biasanya merasa punya
sesuatu yang lebih pada dirinya, entah itu posisi terhadap yang dimarahi,
kekayaannya, jabatannya, kekuasaannya dan lain sebagainya.
Sedkit tentang marah
mungkin bisa dilihat di posting LARASATI.
Berikut ini sedikit
contoh tentang marah yang menghilangkan akal…
Ada seorang pejabat
[bukan penjahat lho ya, jangan keliru
walau kadang ada yang tak ada beda], entah kenapa dia marah sekali,
memaki-maki orang, sampai akhirnya terucap di mulutnya :
:: Sialan lo… muka gue kaya’ pantat lo…
!!!
Tuh
kan…
sang sopir dari si pejabat ini karena akalnya masih sehat mengerti kalau kalimat
itu salah sebab terbalik dalam pernyataan milik, mestinya : muka lo kaya’ pantat gue. Maka dia pun
mengingatkan si pejabat, “Maaf Pak, terbalik kalimatnya”. Si pejabat pun segera
menyadari kekeliruannya dan segera meralat ucapnnya dengan nada lebih keras
:
:: Manusia bukan sih lo… pantat lo aja kaya’ muka gue…
!!!
Nah
?!