GANTI UNTUNG

Written By BAGUS herwindro on Mar 19, 2014 | March 19, 2014


Alibi sebagai manusia biasa memang tak sepatutnya dipergunakan sebagai alasan pembenar bagi suatu situasi diri yang kurang baik.

Ya sudahlah.

---------

Ternyata galau masih sering mampir juga, saat situasi yang tak kusuka bertemu dan bertamu di beranda hatiku. Ya wislah... kuakui, tinggal sesegera mungkin mencari obatnya, ngayemke ati ben ora usah nesu. Heemmm... terasa selalu ada KEHENDAK dibalik setiap kehendak, selalu ada ENERGI di balik energi. Yo wis piye maneh... aku rapopopo he...he...he... :) mesem disik ben ora edan.
Alhamdulillah cuaca di dalam kembali cerah, kemarin pagi pun berangkat kerja dengan senyum terkembang, dari rumah pas jam setengah delapan. Baru lima menit perjalanan, digoda trailer pengangkut besi yang sedang akan masuk gudang. Ya sudah berhenti dulu, tepa slira, kasihan sopirnya pasti kesulitan, sebab panjang kendaraan tak memungkinkan bermanuver dengan bebas di jalan yang bukan jalan raya,apalagi kalau klakson sudah mulai bersahutan.. Sambil bergembira melihat sopir yang lain sedang mencuci truknya, sementara yang lainnya lagi sedang mempersiapkan truknya masing-masing dengan besi yang akan diangkutnya. Alhamdulillah ikut bersyukur dan merasa senang mereka masih dan mempunyai pekerjaan, mereka pun kelihatan bergembira dalam kerjanya.

Tetap senyum dan berusaha mempertahankan eling, sambil meliat reaksi pengendara jalan. Rupanya benar yang disimpulkan sebuah penelitian bahwa kebanyakan manusia hanya bisa mempertahankan kenyamanannya saat dalam situasi menunggu maksimal tiga menit.

Lepas dari lima menit, mulai klakson bersautan bunyinya, apalagi motor, berusaha mencari celah untuk maju, padahal ketidaksabaran semacam itu malah nantinya akan menambah kacaunya situasi. Woles po’o Cak.

Maju mundur maju mundur terus bermanuver sampai lebih dari sepuluh menit. Akhirnya berhasil masuk gudang dengan sukses dan kemacetan yang terjadi pun mulai terurai juga. Alhamdulillah lepas dari itu, rasanya kendaraan di belakangku tak ada yang mendahului dan yang tak biasa adalah jalanan terasa lengang padahal biasanya selalu macet di sepanjang jalan MERR hingga akhirnya sampai di tempat kerja, Mulyosari, bahkan lebih cepat dibandingkan biasanya [meski terhambat lebih dari sepuluh menitan tadi] sebab kulirik ke kiri BCA dan Mandiri belum buka, parkirnya pun masih lengang pertanda jam belum tepat di pukul delapan. Alhamdulillah.

Memang tak biasa, tapi sebenarnya itu adalah hal yang biasa saja. Saya kira kuncinya terletak pada vibrasi perasaan serta pikiran [jagad cilik / mikrokosmos] yang diterima oleh semesta [jagad gedhe / makrokosmos]. Saat vibrasinya baik tentunya yang akan dipantulkan baik pula bahkan berlipat, demikian pula sebaliknya.


Maka saat eling, tanpa keluhan dan mau menerima situasi apa adanya [saiki, kene, ngene, aku gelem], tentunya pantulan yang diterima dari makrokosmos pun akan baik dan berlipat, meski tak terpikirkan atau tak diminta atau tak diharapkan sekali pun. Demikianlah tradisi penciptaanNya.

Rasanya memang kalau bisa rela terhadapNYA, DIA pun akan rela MESKI sebenarnya kerelaanNYAlah yang membuat Panjenengan dan saya bisa rela.

Kira-kira begicu.

.:: Matur Nuwun GUSTI ::.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger