Semampai, berleher jenjang,
kulit putih licin, wajah ayu mengkilat, rambut tergerai berombak atau juga
lurus, dengan busana minimalis. Menggairahkan.
Di di berbagai media,
selalu saja sosok perempuan-perempuan "ayu" yang menjadi background dari produk
yang dijual, juga mereka yang menjadi host ataupun tamu dalam suatu tontonan.
Tak begitu penting apa yang disebut kepribadian atau kecerdasan apalagi
kesalehan, yang penting good looking atau apabila sebaliknya, tak masuk dalam
kategori itu, yang dipentingkan adalah berani malu, berani konyol dan
tolol.
Tak juga paham,
sebenarnya yang dijual apa [siapa] ? Terlalu murah.
Eman-eman.
-----------
Di sisi lain ada juga
yang busananya mini dan juga ada yang maksi-tertutup namun tetap dalam satu
kesamaan yaitu dalam kategori "ayu" bahkan "huuaayuu". Mereka tidak sedang
menjadi background dari produk
manapun, tetapi ada yang dalam popularitas mereka masing-masing sesuai bidang
yang mereka geluti, namun apa yang mereka dapat sungguh fantastis. Pemberian
yang fantastis dari tokoh-tokoh "satria" [meski mungkin sebenarnya "buto"] negeri
ini yang baru "terungkap" saat "tertangkap" tangan.
Saya kira sungguh
dermawan sekali para pemberi itu, memberi secara cuma-cuma tanpa imbal balik apa
pun, tentu jiwanya telah mencapai tahapan spiritual yang
tinggi.
Entahlah, betapa
mahal harga dari si penerima, namun sebenarnya murah.
Eman-eman.
Wis gak opo-opo,
mumpung ijik urip.
... dan
aku pun berkhayal, kapan bisa seperti itu ...
sabar mbah...sabar.
ReplyDeletesabar yg bertingkat tingkat...
sabar yg sprt ini mmg agak ruwet mbah....
sekali lagi sabar...
he... he... he... yo tak sinau sabar ben subur
Delete