Sebagaimana
beberapa tulisan sebelumnya dengan judul SELAWE,
kemarin malam 4 Maret 2012, jamaah Ketintang yang datang sejumlah 5 orang jamaah
perempuan dan 18 jamaah laki-laki. Total semuanya 23 orang. Tidak memenuhi
syarat sahnya jumlah minimum yang 25 orang, jadinya khususiyah belum dapat
dilaksanakan. Ternyata, jumlah dua puluh lima orang itu banyak, untuk sebuah
kesadaran melaksanakan dawuhnya
Mursyid salah satu dari ketiga hal bagi murid PETA, yaitu
khususiyah.
Padahal, jumlah dua puluh lima
orang itu semestinya sedikit bila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan yang
telah mengambil baiat. Maka kemarin malam, setelah shalat Maghrib berjamaah dan
setelah menunggu kedatangan jamaah sampai waktu Isya’ tiba dan kemudian shalat
Isya, khusuiyah tidak dapat dilaksanakan. Bisanya cuma melaksanakan shalat hajat
berjamaah dua belas rakaat, shalat taubat 4 rakaat dan shalat witir tiga
rakaat.
Selepas itu, Alhamdulillah, Kang Wasi’ berkenan
memberikan sedikit wejangan yang intinya adalah tentang pengalaman perjalanan
hidup Kang Wasi’ saat mengabdi pada Yai Mursyid, baik saat Syaikh Abdul Jalil
Mustaqim, maupun saat ini yaitu Syaikh Charir Muhammmad Sholahuddin Al Ayyubi.
Pengalaman yang bisa menyegarkan jiwa dan menguatkan keyakinan jama’ah. Saya
rasa begitu.
Monggo, bagi
yang belum pernah atau sering berhalangan khususiyah, disiasati kesibukannya,
luangkan waktunya, ayo kita niatkan lillahi ta’ala, menjalankan dawuhnya Mursyid. Kelompok Ketintang
khususiyah setaip Minggu ke-1 dan ke-3, mulai maghrib sampai selesai di Jl.
Ketintang Barat I No. 31-33 Surabaya. Takutnya, kalau misalnya nanti Mursyid
meng-offline-kan
lho…
Kira-kira begitu.