Home » » Tamu ...

Tamu ...

Written By BAGUS herwindro on Mar 5, 2012 | March 05, 2012

Siapa pun kita, saya rasa pasti pernah menerima kedatangan TAMU siapa pun itu atau apa pun itu. Paling girang, mungkin, kalau tamu yang datang itu adalah yang biasa kita sebut dengan nama rejeki. Paling tidak mengenakkan mungkin, kalau tamu yang datang itu penyakit atau rasa sakit. Paling susah mungkin, kalau tamu yang datang itu masalah.

-----------------

Terkadang bahkan sering, rasanya kehidupan itu terasa aneh, sering muncul dalam bentuk paradoks dengan berbagainya. Begitupun dengan tamu. Tiba-tiba saja ada tamu yang datang mencari pinjaman uang, bukan hanya seratus atau dua ratus ribu tetapi lebih dari itu, padahal yang dipinjami biasanya juga serba pas-pasan, alhamdulillah. Tiba-tiba saja tamu yang datang minta obat, padahal yang dimintai sedang sakit-sakitan. Tiba-tiba saja tamu yang datang minta doa restu, padahal yang dimintai lebih membutuhkan itu. Tiba-tiba saja tamu yang datang mengajak perang tanding, padahal yang diajak baru ingin belajar sabar. Tiba-tiba saja tamu yang datang minta diposisikan yang enak, padahal yang dimintai bertahun-tahun posisinya tidak enak. Tiba-tiba saja tamu yang datang minta ditegakkan keluarganya, padahal yang diminta masih sedang berlatih mensakinahkan keluarganya.

Kalau tidak siap pasti akan sering tergagap.

SERING kita tergagap saat menyambut datangnya masalah, sebab gairah dalam diri kita untuk menyelesaikannya tak sebanding dengan kemampuan dan pengalaman kita untuk bisa antisipatif, sumeleh dan tenteram atas berbagai hal yang tidak mengenakkan diri.

Rupanya semua itu cerminan, sawang sinawang katanya orang Jawa. Di setiap koordinat tempat dan waktu seseorang yang dilihat nikmat oleh orang yang lain, sejatinya ada banyak cobaan dan ujian di dalamnya bagi seseorang itu.

Yang diperlukan sebenarnya hanyalah keSADARan diri untuk tidak memperMASALAHkan segala hal yang tak mengenakkan, menyakitkan, bahkan yang meyulitkan sekalipun. SEBAB semua itu berfungsi menumbuk energi kita agar bisa lepas keluar dan melampaui semua itu. TANPA demikian, tak pernah tahu kita akan cadangan energi yang tersimpan dalam diri.

Dari para tamu itulah kutemui kehidupan orang lain yang kelihatan begitu enak, namun akhirnya selalu kutemukan bahwa hidupkulah yang paling enak, karena inilah anugerah terindah yang kuterima dari tuhanku.

Sebab teringat bahwa tak satu helai lembar daun pun yang jatuh kebumi melainkan pasti dengan kehendaknya Gusti Allah, maka pastilah juga bahwa siapa atau apa pun yang DIA gerakkan menemui kita dengan segala hal yang menyertainya, TENTUnya telah DIA persiapkan pula diri kita untuk mengkholifahinya. JADI yang terBAIK mungkin adalah berserah pada DIA, Gusti Allah, serta menyambut dan melayani kedatangannya dengan kesungguhan hati.

Duh Gusti, matur nuwun sangêt sedäyä ingkang Panjênêngan Dalêm paringakên dumatêng kulä.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger