Semoga ini bukan suatu kesombongan, tetapi suatu hikmah yang membawa manfaat.
Hari jum’at kemarin ada suatu pengalaman baru yang bagiku sungguh luar biasa, sampai merinding, takjub bin heran. Kok bisa ya ? Ceritanya sejak akhir bulan lalu, kebetulan ada sejumlah rejeki tak terduga yang bisa kusisihkan dan parkir di rekeningku, rencanaku sih mo buat mengangsur kewajibanku, tapi ada dorongan dalam hati untuk infaq atau pun zakat, soalnya kalo nunggu ada sisa bulanan kemudian baru dihitung zakat, maka niscaya engga akan pernah sisa. Jadi, menghitungnya ya 2,5% dari gaji yang diterima, bukan sisanya. Nah, salahku dorongan itu engga langsung aku laksanakan (ini nyalahi pasal : biasakno, kulinakno, pangucapmu podo karo karepe atimu [laku dan sikap hati murid Syadziliyah]), akibatnya hawa nafsu dan pikiran mulai menggoda, menarik ulur, menghitung untung rugi dan hati dirasuki was-was : cukupkah untuk back-up mengangsur kewajiban dalam dua bulan ke depan ? Ditambah lagi kelebatan pikiran tentang matematika shodaqoh yang dipopulerkan oleh salah satu ustadz selebritis yang kalo boleh berterus terang bagiku sangat meracuni keikhlasan dalam bershodaqoh/infaq/zakat karena perhitungannya adalah keuntungan yang didapat (seperti dagang saja), sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah.
Akhirnya dengan membulatkan tekad, memotong segenap keraguan dan rasa was-was juga kelebatan-kelebatan pikiran yang selalu menggoda, aku putuskan hari jum’at kemarin (bertepatan dengan berkurangnya kontrak hidupku) niatku harus terlaksana. Itu pun masih ada godaan untuk menunda pelaksanaannya sampai siang hari, tapi kupikir mungkin saja umurku tidak sampai siang nanti sebelum sempat kulaksanakan niatku. Maka dengan segenap kemampuan kulawan diriku sendiri, berangkat kantor mampir di ATM dan kutransferkan sejumlah rupiah ke nomor rekening zakat suatu yayasan dana sosial di Surabaya. Alhamdulillah.
Ndilalah kersaning Allah sekitar jam sepuluh aku dapat bagian amplop pembagian fee pinjam bendera untuk tender, yang setelah kubuka nominalnya separuh dari yang kutransfer. Alhamdulillah. Ndilalah kersaning Allah lagi sehabis jum’atan ada sms masuk dari adikku yang memberitahu kalo sudah mentransfer sejumlah rupiah ke rekeningku yang besarnya juga separuh dari nilai rupiah yang kutransfer. Subhanallah, belum sampai seperempat hari langsung diganti sama Allah. Terimalah yaa Allah.... ridhoilah. Aamiin.
Tetap semangat .... terus berjuang jadi orang baik !!! YES !!!