Permaafan

Mestinya setiap saat kita menyediakan diri kita untuk memaafkan orang lain.

Harusnya setiap saat pula kita menyediakan diri untuk menabur benih-benih kasih sayang serta cinta dan mengeliminasi virus-virus kebencian.

Karena sebenarnya memaafkan bukan untuk orang lain, melainkan untuk diri kita sendiri agar bisa mengabdi kepada Tuhan dengan merelakan jiwa kita untuk memaafkan.

Tetapi memaafkan bukan berarti membenarkan sesuatu yang salah, bukan berarti juga menyetujui sesuatu yang keliru dan tidak pula berarti menyediakan diri untuk dianiaya.

Memaafkan akan merontokkan seluruh sumbatan emosi kita, meluruhkan segala beban psikhis dan memerdekakan kita dari tuntutan kebuasan nafsu kita yang ingin menuntaskan dendam.

Memaafkan adalah upaya untuk belajar menebar kasih sayang dan cinta, berlatih tidak memberi ruang untuk kebencian dan memperluas kesadaran spiritual kita.

Maka, karena engkau dan aku selalu belajar mencintainya,mengasihi dan menyayanginya, bersikap tegaslah, namun bukan tegas yang diliputi kebencian, melainkan ketegasan yang diselimuti permaafan.

Sungguh, permaafan itu sesungguhnya Cinta-Nya untuk kita.