bagus CAMAT

Berangkat kerja tadi, di jalan nginden ada konvoi kendaraan yang salah satunya adalah ambulance. Rupanya merupakan konvoi jenazah, terlihat di depan mobil ambulans tersebut diikat 2 buah lampion warna merah. Mobil pengiring di depan juga tampak lampion warna merah dan dari balik jendela disebarkan uang-uangan kertas di sepanjang jalan yang dilalui.

Konvoi tersebut sangat lancar jalannya meskipun lampu merah karena ada forijder yang membuka jalan, dari patwal polisi juga dari grup HD sepertinya. Saat itu ada keinginan nunut konvoi biar cepet nyampe kantor.

nDilalah tiba-tiba saja aku teringat suatu kisah di jaman Rasulullah, ketika itu ada iring-iringan jenazah non muslim menuju ke pemakaman melintas di depan Rasulullah. Maka saat itu juga Rasulullah segera berdiri sebagai tanda penghormatan BELIAU. Hal tersebut ditanyakan oleh sahabat, kenapa Rasulullah bertindak seperti itu padahal kan jenazah non muslim. Rasulullah pun balik bertanya apakah jenazah itu manusia. Iya kan ? Berarti harus dihormati. Ohoi.... betapa indah nian akhlaq Rasulullah. Benarlah kalo Islam itu rahmatan lil alamiin.

Kareana teringat kisah itulah, aku urungkan niatku untuk nunut, bukankah bila kulakukan itu artinya aku tidak menghormatinya, membesarkan egoku, memanfaatkan kesempatan di balik kesusahan orang lain ? Su'ul adab bukan ? ..... jawabnya "bukan" ..... :>

Bukankah kita semua juga bakalan meninggal ?

Hai kau yang bernama BAGUS, ingatlah setiap saat kau menyandang gelar CAMAT di belakang namamu : bagus CAMAT - bagus si CAlon MAyaT.

astaghfirullahhal adzhim