ASU opo sing gak duwe masalah ?
aSUdahlah..... :p
Suatu kejadian sebenarnya bersifat netral, kitalah yang memaknai suatu kejadian yang kita alami. Tentu saja pemaknaan tersebut berdasarkan referensi yang mendasari proses berpikir kita.
Misalnya ada seorang teman berkata,"Gus, koen iku pancene diancukan !!!". Kalau saya berpikir dia hanya bergurau tentu reaksiku paling hanya tersenyum - senyum yang manis - karena saya memang manis (he.. he.. reaksimu moco tulisanku opo ?). Sebaliknya kalau aku pikir itu adalah kekurangajaran, maka reaksiku bisa-bisa marah besar atau bahkan mungkin bibirnya bisa berdarah (tak pongor soale... :D)
Jadi jangan gampang mengumbar kemarahan, buang-buang energi. Guyonan ae enak, senam wajah, awet enom, gak kesel.
Kemarin juga gitu, waktu berangkat ke kantor, di daerah nginden ada pengendara sepeda motor yang gak sabaran. Ngebut trus potong kanan potong kiri, padahal macet. Sempat mo marah juga, tetapi begitu menyadari ada proses yang tidak enak dalam merespon situasi, prosesnya aku alihkan dengan memaknai situasi tersebut bahwa orang tersebut lagi kebelet EEK. Oh.... wajar dia bersikap seperti itu dalam mengendari motor. Yo Wis. ASUdahlah....
Seketika itu pula perasaan jadi lega, enteng, santai. Alhamdulillah.
Trus yok opo karo awakmu ?
0 Comments
