Sudahkah Anda mempunyai rute global dari kehidupan Anda dari lahir hingga mati ?
Apa hidup cuma untuk lahir, sekolah, bekerja, berkeluarga, membesarkan anak, menikahkan anak, ngemong cucu trus habis itu meninggal ?
Apa yang Anda cari dalam hidup ini ? Apa sih sehat itu ? Apa sih sukses itu ? Apa bahagia itu ? Apa puncak kesuksesan dan kebahagiaan itu ? Misi apa yang kita emban dalam kehidupan ini ?
Berbahagialah Anda yang telah menempuh jalur spiritual dalam menapaki kehidupan yang hanya sementara ini dan bersyukurlah Anda yang telah menempuh jalan keruhanian dalam bimbingan seorang mursyid kamil dan mukamil yang akan menata dan menjaga perjalanan ruhaniah Anda dari – bersama – menuju Allah.
Sukses
Kalau menurut saya sih sukses itu selalu berkaitan dengan pengelolaan dan siapa yang mencapai kesuksesan adalah mereka yang sukses dalam mengelola hawa nafsunya untuk selaras dengan kehendak pengaturan Allah. Siapa yang sukses dalam mengelola hawa nafsu pasti sukses juga dalam mengelola apa pun dengan takaran yang pas tidak kurang dan tidak lebih. Begitu juga dalam menggapai suatu keinginan atau cita-cita pasti pas karena hawa nafsu sudah dapat dikelola dengan baik. Coba kalau hawa nafsu belum dapat dikelola dengan baik, pasti tidak akan pernah pas. Ingin ini, begitu ini tercapai ternyata merasa belum pas karena hawa nafsunya belum puas menganggap ada yang lebih baik lagi dan pasti keinginannya ganti yang itu. Begitu itu terpenuhi juga masih belum puas juga. Ibarat diberi satu gunung emas pasti merasa masih kurang belum pas.
Coba ditelusuri, permasalahan apa pun yang terjadi pasti karena belum suksesnya mengelola hawa nafsu. Contoh sederhana saja, banjir yang terjadi di mana-mana biasanya karena faktor kesalahan manusia sendiri yang belum sukses mengelola hawa nafsu sehingga hutan dibabat habis, daerah resapan air diurug dan dibangun mall atau perumahan mewah, sungai dan saluran air dipenuhi sampah dan sebagainya. Berbagai penyakit yang menjangkiti tubuh salah satunya juga karena pola makan yang salah dan pola makan yang salah ini juga karena belum suksesnya mengelola hawa nafsu sehingga sering kita ini maunya makan yang terasa enak di lidah (representasi hawa nafsu) padahal enak belum tentu sehat buktinya makan enak malah bisa meneyebabkan kadar kolesterol jahat dalam darah meningkat, asam urat dan sebagainya. Ngobrol terasa enak terus memandang kok tambah cantik atau ganteng, curhat direspon dengan sangat menarik dan akhirnya terjadilah perselingkuhan yang saat ini semakin dianggap biasa. Bukankah itu juga karena belum suksesnya mengelola hawa nafsu ? Contoh lain pasti lebih banyak lagi di segala bidang baik sosial, ekonomi, politik, budaya bahkan dalam ranah agama sekali pun.
Bahagia
Di akhirat kelak, kebahagiaan adalah mencapai surganya Allah dan puncak kebahagiaannya adalah bertemu dengan sang pemilik surga yaitu Allah itu sendiri.
Di dunia kebahagiaan adalah sikap hati yang ridho/rela/lilo legowo dalam merespon apa pun yang kita terima dan apa pun yang terjadi dalam setiap detik kehidupan kita tanpa keluh kesah, tanpa sedih, tanpa kecewa dan penyesalan bahkan malah merespon dengan sikap hati yang sabar dan syukur. Sehingga kebahagiaan sama sekali tidak berhubungan dengan pencapaian materi. Meskipun kaya raya tetapi kalau hati masih selalu bergemuruh belum bisa ridho, belum bisa sabar dan syukur, maka belum bahagia itu namanya. Dicubit itu sakit, tetapi rasa sakitnya itu karena kita tidak ridho. Coba kalau yang mencubit itu kekasih yang sangat kita cintai, tentu cubitan itu tidak akan terasa sakit karena kita ridho, bersabar terhadapnya dan malah bersyukur karena itu pasti cubitan mesra dari sang kekasih, bahagia kan ? Karena itu sikap ridho adalah suatu kebahagiaan dan merupakan surganya dunia. Hidup sempit tapi ridho, bahagia itu. Hidup lapang dan ridho, tambah bahagia itu. Sedang sakit tapi ridho, bahagia itu karena sakitnya cepat sembuh dan tidak terasa. Sedang sehat dan ridho, tambah bahagia dan setrusnya.
Pengalaman ...
Ini pengalaman kemarin dulu, ya... sekitar dua bulan terakhir inilah, waktu itu sedang sakit, badan rasanya engga enak, pundak kaku, tengkuk berat dan kepala pusing. Sudah engga tahan rasanya, pengen minum obat, tetapi... ini ada tetapinya, rasanya waktu itu ada dorongan dari hati untuk tidak minum obat karena tiba-tiba saja muncul kesadaran untuk merenungkan sakit yang kurasakan yaitu bukankah kalau aku sakit tandanya aku masih disayang Allah kan yang memberi sakit ini adalah Allah. Bukankah sakitku ini juga sebagai penggugur sebagian dosa-dosaku atu bisa jadi sakitku ini karena salahku sendiri, mungkin pola makan yang salah, postur tubuh yang salah atau karena kurang berolah raga. Tiba-tiba saja plong, hati ini terasa ridho (pasti sedang ditolong gusti Allah untuk bisa ridho) dan tiba-tiba saja aku merasakan kesembuhan. Alhamdulillah. Eh... kesempatan lain waktu aku merasa sakit, kucoba kuulangi kok ya sulit ya ternyata kalau tanpa pertolongan Allah dan bila tidak menyandarkan diri pada Allah.
Nah, bagi mereka yang masih sedang belajar untuk ridho dalam hal apa pun seperti aku saat ini yang masih terus belajar dan berlatih ridho, ini ada suatu teknik yang sementara ini menurut penalaran akalku memang revolusioner, sebagai salah satu alternatif terapi dari berbagai gangguan yang menyangkut masalah fisik dan psikhis, bersifat praktis, logis dan terukur, serta telah melalui proses riset yang panjang. Teknik ini diracik oleh Ahmad Faiz Zainudin dengan nama SPIRITUAL – Emotional Freedom Technique (SEFT).
SEFT (Spiritual Emotion Freedom Technique)
SEFT merupakan pengembangan dari EFT (Emotional Freedom Technique) yang diberi sentuhan Spiritual yaitu dengan kerelaan, penyerahan dan kepasrahan kepada Tuhan. SEFT merupakan teknik terapi dengan cara menggunakan ketukan ringan (tapping) di 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energy meridian tubuh dengan menambahkan kekuatan doa yang disertai keikhlasan dan kepasrahan untuk memperkuat efek terapi bagi penyembuhan fisk, psikhis/emosi, meningkatkan prestasi dan kedamaian hati. Pada awalnya SEFT dikembangkan dari teknik akupunktur atau pun akupresur yang terdiri dari 361 titik di sepanjang 12 jalur energy meridian tubuh. Dari situ kemudian oleh Dr. John Diamond ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara sistem energi tubuh dengan gangguan psikologis yang kemudian konsep ini melatarbelakangi lahirnya cabang baru psikologi yang dikenal dengan energy psychology (penggabungan prinsip kedokteran timur dengan psikologi). Secara umum asumsi yang digunakan pada energy psychology adalah bahwa timbulnya reaksi emosi yang negatif pada awalnya dipicu oleh rekaman ingatan yang negatif baik yang sadar maupun di bawah sadar tetapi di antara kedua proses tersebut ada proses antara yaitu terganggunya sistem energi tubuh. Mudahnya, pemicu yang menyebabkan teraksesnya rekaman memory yang negatif akan menimbulkan terganggunya sistem energi tubuh yang pada akhirnya akan memunculkan reaksi emosi yang negatif pula. Pada pengembangan yang lebih lanjut, gangguan sistem energi tubuh inilah yang diterapi sehingga menjadi bagus lagi. Nantinya kalau sistem energi tubuh sudah bagus, meskipun ada pemicunya tidak sampai terjadi gangguan sistem energi tubuh karena sudah bagus dan permanen, sehingga reaksi emosi yang negatif pun tidak akan muncul. Energy psychology ini kemudian diperdalam lagi oleh Roger J. Callahan, PhD., menjadi terapi TFT (Tought Field Therapy) yang saat itu terapi tersebut menggegerkan dunia psikoterapi. TFT ini dikenal juga dengan Callahan Technique. Selanjutnya dikembangkan lagi oleh Gary Craig dengan teknik EFT (Emotional Freedom Technique) yang merupakan penyederhanaan dari TFT tetapi dalam aplikasinya lebih praktis dan efektif. Oleh Steve Wells, EFT diperluas lagi kegunaannya untuk peningkatan prestasi : EFT for Peak Performance dan akhirnya oleh Ahmad Faiz Zainudin diberi sentuhan spiritual menjadi SEFT. [Lebih lengkap dan detail bisa dibaca di buku : Spiritual Emotional Freedom Technique, SEFT, Cara Tercepat dan Termudah Mengatasi Berbagai Masalah Fisik dan Emosi; penerbit : ARGA Publishing].
Ceritaku tentang SEFT
Karena kebiasaanku dari dulu yang open mind, belajar apa-apa harus tahu dari akarnya, maka ketika sekitar tiga tahunan lalu ketika SEFT ini diperkenalkan ke khalayak ramai, rasanya ingin tahu juga seperti apa sih tekniknya, tetapi baru tanggal 2 Nopember 2007 aku beli bukunya di Toko Buku Uranus jalan Ngagel Surabaya seharga 85.000 diskon 20%, bersamaan dengan beli “Majalah Cahaya Sufi” bulan Oktober seharga 11.700 diskon 10% dan “Shalat An Amzing Easy Yoga” seharga 32.000 diskon 20%.
Buku SEFT itu aku lahap habis dan coba aku praktekkan, lumayanlah, ngurangi pegal dan capek juga pusing-pusing. Bacanya sudah dua kali malah, bagiku yang penting paham dulu, masalah praktek gampang. Habis itu ya udah, engga pernah, pengen tahu aja soalnya. Sampai akhirnya, hari Minggu kemarin tanggal 29 Juni 2008 di Graha SEFT yang baru Jl. Baratajaya Surabaya ada preview SEFT gratis, wah ini... paling suka nih yang namanya gratisan, ya udah ikut aja itung-itung update data. Waktu itu ada peserta preview yang dapat terapi SEFT, aku lihat aja cara para Sefter itu melakukan tekniknya secara langsung, terutama cara ketuknya. Habis preview tentu aja pasti ditawarin ikut trainingnya “SEFT Total Solution Training” yaitu aplikasi SEFT pada aspek Healing-Success-Happiness-Greatness seharga 3,75 juta atau workshop SEFT yaitu aplikasi SEFT pada aspek Healing saja seharga 250 ribu. Kalo masalah berminat sih, aku sangat berminat banget untuk ikut, malah pengennya bukan sekedar workshopnya aja tetapi malah yang SEFT Total Solution. Tetapi hambatannya satu yaitu masalah dana yang belum mungkin bagiku nyediain dana segitu. [buat daftar ulangya si Tara aja masih “?”]
Nah, setelah ikut preview kemarin, aku jadi semangat lagi nyoba SEFT dengan membaca lengkap bukunya sekali lagi, tapi ada satu bagian yang menggangguku saat membacanya yaitu pada halaman 201 tentang Bagaimana Cara Terbaik Mempelajari SEFT ? Pada point satu ada kalimat di yang dituliskan di dalam tanda kurung : “tingkat keberhasilan Anda mungkin sekitar 20%” (maksudnya kalo mempraktekkan hanya dari mebaca buku saja). Memang benar sih, kalo mau bagus hasilnya ya belajar langsung dari foundernya, tapi bagiku kalimat tersebut merupakan sugesti negatif dan berlawanan dengan keyakinanku mengenai sisi Spiritual dari EFT yaitu kepasrahan diri pada Allah yang kuartikan bahwa yakinnya sama Allah dan bukan pada teknik EFT itu sendiri, bukankah penemuan dan penelitian berbagai teknik yang akhirnya menjadi SEFT itu hakikatnya Allah juga yang menggerakkan ? Jadi kubalik aja kalimat itu dengan : Kalau Allah ridho kenapa tidak ? [he.. he... ini tips bagi yang pas-pasan seperti aku, maksudnya pas butuh pas ada - aamiin, siapa tahu Mas Faiz baca tulisanku ini trus langsung ngasih free ticket training, Matur nuwun Mas udah mau ngasih aku tiket gratis, wuakakak...., ini bagian dari tips doa yaitu meyakini apa yang kita inginkan sudah terwujud sehingga bertambah rasa syukur kita]
Hari Senin malam, aku ingat kalau teman kantor ada yang phobia terhadap karet (karet gelang) meskipun cuma satu bisa bergidik, menjerit dan muntah teman saya itu (jawa : gilo banget), wah ini dia, jadi kelinci percobaan aja, kalo nyoba jangan tanggung-tanggung, yang agak berat sekalian kasusnya.
Maka Selasa pagi, 1 Juli 2008, aku udah nyiapin diri dengan membawa karet dalam jumlah agak banyak sekitar satu genggam yang pasti bisa buat teman kantorku muntah-muntah dan begitu datang di kantor kugoda dia dengan karet, kupancing-pancing tentang bagaimana perasaan dia tentang karet, bagaimana efek fisik pada tubuhnya bila kena karet atau memegang karet dan kutanya apakah dia ingin sembuh. Karena dia bilang ingin sembuh dan terbebas dari phobia terhadap karet maka kutawarin aja untuk aku terapi dan dia menyetujuinya. Bismillah aja pokoknya, yakinnya kan sama Allah, tekniknya itu sendiri kan sebagai sarana menyempurnakan ikhtiar, gitu aja kok repot ?
Ya udah mulai aja, kutanyain dia seandainya dalam skala 0 sampai 10 gitu phobianya dalam skala berapa ? Dia bilang berada skala 10. Yo wis, langsung aja set-up [kusuruh dia menekan titik nyeri di dada atas kiri sambil kubimbing doa : “yaa Allah meskipun aku sangat takut dan phobia terhadap karet, aku rela yaa Allah, aku pasrahkan kepada-MU” berulang-ulang sampe kelihatan tenang], tune-in [dengan merasakan apa yang menjadi phobianya, aku taruh aja beberapa karet di depannya dan nanti saat-saat terakhir aku tambah sampe segenggam] dan mulailah sesi terapi dengan melakukan tapping di 18 titik tubuhnya. Setelah satu putaran lengkap (18 titik), karetnya saya dekatkan dan dia masih bereaksi keras. Tiga putaran saya suruh pegang, tapi baru berani pegang satu karet. Empat putaran saya suruh pegang satu genggam dan reaksinya sangat keras, keluar air mata dan mau muntah. Lima putaran, saya suruh menggenggam keras dan latihan mendekatkan karet satu genggam itu di mata, masih bereaksi tetapi lebih lunak saya suruh mencium bauya, masih mual. Saya ajak ngobrol sambil terus latihan pegang karet bergantian tangan kiri dan kanan, menggenggam kuat, mendekatkan ke mata dan mencium baunya sambil terus saya tapping. Di antaranya saya selingi dengan gamut procedure. Tanpa terasa selesai sudah putaran ke-9 dan luar biasa, alhamdulillah phobianya terhadap karet berada pada skala 0 dan dia tersenyum lega juga takjub kok bisa ya ? Ya... akhirnya aku ditraktir makan siang masakan Padang. Enak bener rasanya masakan Padang itu, ada dua enaknya, yang pertama memang rasanya enak, yang kedua karena ditraktir, hi... hi... hi... penyakit !!!
Agak siangan dikit, datang temanku yang lagi kumat vertigonya. Wah kebetulan nih, kelinci percobaan yang kedua, kutawari terapi, dia bilang mau. Skala 8 dia rasakan. Tetapi karena volume pekerjaan kantor sedang banyak dan waktu yang tersedia cuma sedikit maka cuma sempat kuterapi 3 kali putaran lengkap dan alhamdulillah juga sudah turun ke skala 2.
Nah ini yang lucu lagi, ternyata orang hidup itu emang banyak ceritanya, ada teman kantor juga, dah nikah dua bulan yang lalu tepatnya tanggal 9 Mei 2008. Coba bayangkan, sampai hari Rabu tanggal 2 Juli 2008, dia ini sama sekali belum berhubungan suami-istri sama suaminya, takut katanya, takut sakit, aneh kan – tapi nyata terjadi, kok syukurnya sang suami masih sabar menanti dan terus berusaha mencoba tapi blom berhasil. Dia minta diterapi, yo wis ayo wae, setelah sesi konsultasi jam 2 siang kemarin kuterapi pake SEFT, wis pokok’e luruskan niat sempurnakan ikhtiar, smoga dimudahkan Allah, biar happy gitu loch kan temanten baru kasihan kan. Ya iyalah masak ya iya dong ? Mulan aja jameela masa mulan jameedong ? [besok ku-update kalo temanku ini dah berhasil, doain ya..., semalam suaminya kerja lembur soalnya, ngerjakan penawaran buat pagi ini jam 6]
Gitu deh akhirnya, ya... smoga ada hikmahnya.
wah amazing sekali mas, salam kenal, ana juga penggila energy psikologi nih..!
ReplyDeletemungkin akan lebih baiknya jika kita tahu tentang NLP (neuro Linguistik Programming) terlebih dahulu sebelum mengetahui EFT.
insya allah akan lebih mudah deh!
Mas Bagus mau nanya apakah di kota Medan ada yang bisa lakukan Tapping SEFT, apakah tapping seft bisa untuk menyembuhkan kecanduan Narkoba
ReplyDeletesalam Jetthie@gmail.com
Salam SEFTer,
ReplyDeletePerkenalkan Saya Endy, Lengkapnya Endy Fatah Joesoef. Ingin melengkapi Informasi mengenai SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) yang telah Sahabat sampaikan di atas. Pertama menganai mengapa teknik ini dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin di Indonesia sejak tahun 2005 ? Salah satu alasan mendasarnya adalah adanya sebuah keinginan yang mendasar untuk menemukan suatu teknologi di bidang Psikologi yang dapat menjadi solusi untuk banyak orang. Akhinya di kembangkanlah teknik ini menjadi SEFT - Spiritual Emotional Freedom Technique. Tidak hanya itu, untuk memastikannya (Insyaalloh) dibuatlah lembaga PT. LoGOS Institute dengan pendekatan 'Social Entrepreneur' - Selengkapnya bisa kunjungi websitena di http://WWW.LoGOS-Institute.com/ selanjutnya SEFT efektif karena didalamnya secara eklektik mengandung 14 macam teknik psychoterapi tingkat lanjut. Keempat belas macam teknik tersebut adalah : 1. NLP (Neuro Linguistic programming) - yakni ketika kita melakukan setup, tun in dan tapping. 2. Behavioral therapy - Desensitization. 3. Psychoanalisa - Finding the historical roots of the symptom, to be aware of the unawareness, chatarsis. 4. Logotheraphy 5. EMDR 6. Sedona Method 7. ericksonian Hypnosis 8. Sugesty & Affirmation 9. visualization, 10. Provocative therapy 11. Trancendental Relaxation & Meditation 12. Gestalt therapy 13. Energy therapy 14. Powerful prayer (faith, concentration, acceptance, surrender, grateful). yang keempat belas teknik ini bertemu secara sinergis di sebuah teknik pemberdayaan diri yang di beri nama SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)- info ini selengkapnya dapat di baca di http://logosseft.blogspot.com/ Paradigma pendekatan SEFT mengacu pada pendahulunya di Energy Psychology bahwa penyebab segala macam emosi negatif adalah terganggunya sistem energy tubuh (
Gary Craig, 1984). Disisi lai dipahami bahwa sel-sel tubuh kita digerakkan oleh energi. Sel ini dapat di pelajari dengan pendekatan 'materi' atau 'energi'. Dalam tradisi pengobatan klasik/kuno, proses penyembuhan dilakkan dengan pendekatan energi (Albert Szent Gyorgy - Penerima Nobel Bidang Kedokteran). So, ditangan Ahmad Faiz Zainuddi (1995) teknik ini tidak hanya digunakan untuk healing (penyembuhan) namun berkembang pada spektrum 3 domain kehidupan yang lain yakni : Succes (bagaimana kita meraih apa yang kita inginkan), happiness (bagaimana kita benar-benar menginginkan mengenai apa yang sudah kita raih),dan everyday greatness (bagaimana kita menjadi pribadi yang mulia dimanapun kita berada setiap hari). So SEFT dalam formula 2 hari training akan membekali peserta di 4 domain tersebut yakni : healing + success + happiness + greatness. Pertanyaannya adalah setelah menguasai teknik ini apa benefitnya ? Tentu kegiatan atau aktivitas setelah selesai dari training ini yang akan menentukan sejauh mana SEFT dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Sebab kami meyakini bahwa 'knowing is nothing ...' tahu saja tidak cuku atau tak ada gunanya ... maka di akhirpelatihan SEFT Total Solution Training diberikan materi secara inspirational mengenai : The Porpose of life human kind ... tentu ini bahasan spiritualitas yang universal sifatnya. Nah, semoga dengan sedikit penjelasan ini menjadi lebih menarik bahasan SEFT ini ... Insyaalloh, kita berharap, SEFT memberikan manfaat dan kebanggaan Bangsa kita tapi bisa menjadi salah satu nikmat alloh SWT yang di nikmati banyak orang di seluruh dunia. Bagi yang berminat mengikuti trainingnya akan di gelar terakhir di tahun 2008 di dua tempat. Pertama, Surabaya, Sabtu - Minggu, 22-23 Nopember 2008 di Hotel Mojopahit (Registrasi : Nurul. Jl. Barata Jaya XXIX no. 25 t. 031-5010055) dan JAKARTA, Sabtu-Minggu, 20-21 Desember 2008 (Registrasi : Vina : 021-86605151 ext 0. Jl. Jatiwaringin 24 kavling K Jakarta Timur). Preview dan coba SEFT Gratis kami selenggarakan setiap Minggu di dua tempat tersebut diatas (waktu dan jadual silahkan kunjungi www.LoGOS.co.id). Semoga Informasi ini bermanfaat.
Salam LoGOS,
SEFTer Endy,
0818991915
Nb. untuk yang ingin mengetahui apakah di daerahnya ada almunus LoGOS Institute bisa hubungi sdri Dina di 021-86605151 ext 102 atau SMS kan pertanyaan saudara ke SMS center LoGOS Institute di 0818077 88120. Insyaalloh segera kami tanggapi.
Terima kasih mas, minta izinnya untuk menyebarkan isi blog ini kepada temen-temen saya. Terima kasih.
ReplyDeleteAlhamdulillah mas Bagus... saya diberi kesempatan oleh Alloh bisa mengikuti Training SEFT yang luar biasa tersebut. dan alhamdulillah masih diberi kesempatan diasuh langsung oleh sang Founder SEFT Ahmad Faiz Zaenuddin. Saat acara puncak training "Deep SEFT"
ReplyDeletesaat relaksasi, kayaknya saya pernah tahu "gaya" semacam ini saat dulu saya ikut-ikutan temen kumpulan malem senen-an ketika sang "Romo" pengasuh bercerita tentang kehidupan. dan lancangnya saat acara usai saya mencoba tanya pada sang Founder SEFT tentang hal tersebut, dan memang menurut sang Founder istilah Spiritual pada SEFT itu diadopsi dari ilmu yang pernah dipelajari dan diberikan oleh sang "Romo" pada beliau. ... dan Insya Alloh panjengan sangat dekat dengan sang "Romo". saya merasa bersyukur dan Alhamdulillah pada Gusti Alloh masih diberi kesempatan bertemu keduanya walaupun hanya sebatas "kesempatan".
zaenal (zaenal1224@yahoo.com)
Alahmdulillah.... semoga berkah.
Delete