Home » » Sepenggal DIALOG

Sepenggal DIALOG

Written By BAGUS herwindro on Feb 8, 2012 | February 08, 2012

HUJAN mengguyur membasahi bumi. Seorang anak kecil berlarian ke sana ke mari di jalanan depan kos-kosannya, dengan riangnya bercengkerama dengan hujan, gembira meski dia tak memakai celana. Sementara kakaknya dengan mata sayu mengawasi adiknya, sambil sesekali tertawa.

Seorang pengendara motor yang lewat, berhenti dan menyapa si kakak.

“Ke mana aja kamu kok enggak sekolah-sekolah ?”  /  “Sakit.”
“Sakit apa ?”  /  “Pusing.”
“Ibumu ke mana, kok lama enggak kelihatan jualan ?”  /  “Ada di dalam, lagi sakit.”
“Sudah ke puskesmas tah ?”  /  “Belum.”
“Kenapa ?”  /  nDak punya uang.”

nDilalah nyari uang di dompet dan di saku kok adanya cuma tiga puluh ribu, itu pun baru saja terpakai sepuluh ribu, jadi tinggal dua puluh ribu, ya sudah itu saja. Ada lagi seribu lima ratus, buat si anak kecil itu, duh Gusti, girangnya bukan main dapat uang seribu lima ratus, bagai durian runtuh, langsung buat jajan.

Faktanya memang sangat menyedihkan kalau Panjenengan tahu sendiri, tidak bisa menyalahkan kalau banyak sakitnya dibanding sehatnya, tak bisa menyalahkan pula kalau sekolah pun banyak tidak masuknya dibandingkan hadirnya.

Potret rakyat sejati, bukan potret wakil rakyat, bukan pula potret pengurus rakyat. Potret rakyat sejati yang berjuang atas hidupnya sendiri, meski sebenarnya ada yang harus ikut membantu memperjuangkannya. Potret rakyat sejati yang bertanggung jawab mengurus hidupnya sendiri, meski seharusnya ada yang ikut bertanggung jawab untuk mengurusinya.

Sebokek-bokeknya diriku, masih tetap Alhamdulillah. Urusan dunia memang harus lebih banyak melihat ke bawah, kalau sudah demikian, nikmat Tuhan yang mana yang akan kita dustakan ?

-----------------

SeBERAT apa pun beban kehidupan kita, seSEMPIT apa pun dada kita, seRUMIT apa pun masalah kita dan seSULIT apa pun langkah kita, semoga DIkuatyakinKAN kembali berSANDAR pada JAMINAN-NYA, hingga tak sampai merendahkan diri di hadapan manusia. Tidak untuk diRINGANkan, namun SEMOGA DItambahKAN-NYA kemampuan kita meLEBIHi beban yang ada hingga tiba-tiba saja RINGAN, LAPANG, SEDERHANA dan MUDAH. Aamiin.

Kalau rakyat jelata miskin, itu untuk dirinya sendiri, tak ada yang perduli padanya dan miskinnya takkan memiskinkan orang lain. NAMUN, kalau yang miskin itu sang penguasa, sang penegak hukum, sang wakil rakyat, sang pamong praja, sang pemegang senjata dan sang-sang lainnya.... maka PASTI efek kemiskinannya terasa di seluruh negeri. ::: SEMOGA yang maha kaya dan maha memberi kekayaan, mengKAYAkan hati kita dulu atau mungkin bersamaan dengan mengKAYAkan kehidupan lahiriah kita. KAYA dalam keKAYAan, bukan MISKIN dalam keKAYAan :::
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger