Hari ini, entah kenapa, rasanya hampir tak tahan aku untuk membendung air mata ini mengalir keluar. Di hati ini menyeruak keharuan yang menggugah sukma. Di hati ini terbetik kesedihan yang memanggang jiwa. Di hati ini menelusup kegelisahan yang menyiksa rasa walau di dalam sana terselip juga sebongkah asa.
Oh... betapa lemah diri ini mengawal hati. Hati yang memancarkan cahaya ilahi, hati yang menjelma nabi.
Beruntunglah, hati ini sadar diri. Semua tlah tertulis kisahnya dan pasti, semua akan indah pada waktunya.
Allahumma embuh yaa Allah.... Sakkersa panjenengan.
0 CommentsPopular Posts
-
Peringatan haul ke-38 Hadhratus Syaikh Mustaqim bin Husein, haul ke- 20 Nyai Hj. Sa’diyah binti H. Rois dan haul k e-3 Hadhratus Syaikh ... -
Gerakan Sultan Agung 78 merupakan program yang mulai disosialisasikan kepada jamaah Pondok PETA Tulungagung. Apa dan bagaimananya... -
Urip kuwi sejatine yo mung sadermo ngelakoni. Bungahing ati ora biso dikiro-kiro, semono ugo tekane susah yo ora biso dikiro-kiro. Dadi... -
Diriku adalah orang awam yang tidak banyak tahu tentang Islam, bukan juga seorang yang banyak ibadah, bahkan diriku adalah seorang yang ... -
Kelahiran anak sungguh merupakan kebahagiaan yang tak terkira bagi pasangan orang tua yang memang mengharapkan kehadiran seorang anak. Bagi...
-
Sebelumnya : # Sehat dengan JEDA Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, saya pernah membaca tentang senam ayunan tangan dari bukunya Pro... -
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM Ridho dan ikhlas sering diasosiasikan semakna, tetapi menurut pemahaman saya ada nuansa yang berbeda di antara ke...
-
Momong itu kalau dalam bahasa Indonesia mungkin berarti mengasuh, seperti momong anak yang berarti mengasuh anak. Kalau ngêmong saya... -
Masih tentang gerakan SultanAgung78 yang merupakan anak dari Yayasan PETA, hari Jum’at kemarin tanggal 29 Juli 2011 telah dilaksanaka... -
Salah satu ciri dari mursyid kamil dan mukammil yang saya ketahui adalah sama sekali tidak memberatkan murid-muridnya, amalan yang diberi...