Setiap yang bernama makhluk selalu dibatasi oleh ruang dan waktu.
Setiap yang bernama makhluk selalu diberi jatah ruang dan waktu.
Setiap yang bernama makhluk selalu berada dalam ruang dan waktu.
Maka, makhluk takkan pernah abadi.
Adanya selama masih mendapatkan jatah ruang dan waktu.
Maka, harus ada kesadaran untuk terus bergerak dalam sebuah proses.
Maka, harus ada kesabaran dalam menjelajah dan melintasi ruang dan waktu yang tersedia.
Agar, hidup tak sekedar hidup, namun, hidup yang menghidupkan, walau, paling tidak untuk diri sendiri.
Karenanya, susah, sedih, senang, gembira, tawa dan tangis, juga sehat, sakit, rugi, untung, jaya dan sengsara, termasuk sibuk, senggang serta apa pun juga selalu silih berganti sesuai jatah serta batasan ruang dan waktunya masing-masing.
Sederhananya, saat sehat, harus ada kesadaran diri untuk berproses mengoptimalkan potensi diri untuk menghidupkan hidup dan bersabar menikmati sehat agar tak terlena sebelum jatah serta batasan ruang dan waktu 'sehat' itu habis. Pun, demikian saat sakit, harus ada kesadaran berproses mengupayakan kesembuhan sekaligus bersabar menikmatinya hingga jatah serta batasan ruang dan waktu 'sakit' itu habis. [Bisa jadi jatah ruang dan waktu 'sakit' itu habis karena raga yang ditempati 'sakit' itu telah habis terlebih dahulu jatah ruang dan waktunya].
Demikian yang lainnya dan demikian seterusnya, sederhana dan memang begitu sederhana bila kita menyadarinya. Tak ada yang abadi, tak ada yang pasti, tak ada yang benar-benar memiliki, adanya hanya silih berganti. Maka, belajar dan berlatihlah untuk tidak mudah mengeluh, untuk tidak merasa memiliki, untuk tidak merasa menguasai, untuk tidak mendominasi apa pun dan siapa pun serta selalu mensyukuri semua yang ada dan tetap optimis menyongsong yang di depan sana.
Insya Allah, pasti bisa.
Home »
Menata Hati
» Secuil tentang Ruang & Waktu
Secuil tentang Ruang & Waktu
Written By BAGUS herwindro on Oct 12, 2010 | October 12, 2010
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
Menata Hati
1 Comments
Indah sekali kang Raden kata-katanya
ReplyDeletepas sekali u siapapun dan kapanpun
mirip ayat-ayat sastra universal
matur suwun... aku memahami sebagian tapi tidak menolak sebagian laiya
karena ada ruang dan waktu yg terbatas...
selamat pagi