Satu bulan ini, benar-benar penuh syukur, gusti Allah memberikan pertolongan sekaligus pelajaran bagiku untuk bisa lebih banyak bersikap ridho dalam segala hal dibandingkan sebelumnya. Suatu kemajuan yang dengan pertolongan Allah semoga dapat semakin lebih baik lagi. Aamiin.
Saat-saat sulit, saat-saat mendesak, kurasakan benar kehadiran Allah dalam menuntunku, menolongku, meyelamatkanku dan mecerahkanku.
[Q.S. 94:6] Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Penyegaran pemahamanku lagi, bahwa secara nalar, ternyata kuncinya ada pada sikap hati yang RIDHO (hakikinya sih yang menggerakkan RIDHO itu sendiri ya gusti Allah). Ridho berarti menerima. Ridho berarti rela. Ridho berarti tidak mengeluh. Ridho berarti meyakini akan pengaturan Allah dalam setiap detik kehidupan kita. Menerima, rela dan tidak mengeluh serta meyakini pengaturan Allah berarti juga sudah mensyukuri pemberian-Nya. Bersyukur terhadap semua pemberian-Nya berarti juga menyiapkan wadah untuk menerima pemberian yang lebih besar lagi.
[Q.S. 14:7] Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Bulan-bulan terakhir ini di saat kegiatan proyek belum terpegang dimana dampaknya juga pada gaji yang kuterima, yang kasihan adalah istriku, pasti bingung mengaturnya. Lha... aku sendiri juga bingung bagaimana caranya mendapatkan penghasilan tambahan. Di awal bulan sering terbersit pertanyaan, bagaimana nanti, bagaimana ini, bagaimana itu, tetapi begitu nafsu ini ada gelagat mau mengeluh, alhamdulillah terbit kembali kesadaran hati untuk mensyukuri apa yang sudah kuterima, bahwa berapa pun yang kuterima berarti masih ada yang diputar untuk kebutuhan sehari-hari sedangkan di luar sana masih banyak saudara-saudaraku yang untuk makan hari ini pun masih kebingungan dari mana mendapatkannya. Ya sudah ridho saja...., diterima saja...., bukankah mengeluh pun tidak ada gunanya dan tidak akan mengubah keadaan lha wong kenyataan yang terjadi seperti itu, malah keluhanku berarti menggugat gusti Allah, wah gawat itu, gusti Allah kok digugat. Makanya aku selalu memperbaharui niat bahwa bekerjaku adalah untuk beramal sholih sebagaimana dipesankan oleh Syekh Luqman. Begitu ridho, begitu syukur, ee.... ndilalah kersaning Allah banyak terbuka potensi kerejekian yang di luar perkiraan, dapat orderan cetakan, orderan pin dan sebagainya yang alhamdulillah lagi bisa mengcover kebutuhan bulan ini bahkan lebih. Sampai nggumun aku, kok bisa ya ? Nah kalau sudah seperti itu semoga Allah juga menguatkanku untuk selalu berbagi kepada sesama. Aamiin. Pasti banyak diberikan kemudahan lagi sama Allah.
Bulan ini volume pekerjaan di kantor sedang banyak-banyaknya, maklum persiapan tender, terutama dua minggu terakhir ini. Sampai khususiyah terpaksa absen, pengajian juga absen. Pulang malam jam sepuluh, jam sebelas sudah biasa, bahkan waktu terakhir itu pulang jam lima pagi tapi jam sebelas siang sudah di kantor lagi sampai jam satu dini hari. Kalau orang mengira sih pasti gaji lemburnya banyak, hi... hi.... benar itu, maksudnya benar-benar salah. Kalau boleh memilih sih, enak di rumah ngemong anak-anak dari pada lembur di kantor, tetapi alhamdulillah lagi aku kok ya engga mengeluh, bisa ridho, bisa menerima dan mensyukuri bahwa aku masih bisa bekerja dan dengan lembur itu ada harapan kuat mendapatkan proyek yang ditenderkan, allahumma aamiin.
Ada satu pelajaran lagi, jangan pernah marah kalau di-elokno/dikatai atau disalahpahami orang, santai aja dan ridho. He.. he.. cukup dijawab aja dalam hati dengan satu kata sakti : wa ‘alaikum – dan semoga demikian untukmu. Apa yang dikatakan kepada kita, apa yang disalahpahami terhadap kita ternyata kembali kepada si pengucap itu sendiri dengan lebih parah, lebih jelek, lebih hancur, he... he.... tapi jangan diniati – engga ridho itu namanya.
Kemarin juga ada saat-saat tegang juga, waktu itu si bos kan mensponsori pilgub di kaltim dan dimintai kaos pilkada seribu buah full color dua sisi, sudah instruksi ke aku buat cari infonya tapi kan belum ada kepastian pemesanan dan pendanaannya. Jum’at 16 Mei kemarin selepas maghrib si bos ngasih kepastian kalo kampanye terakhir hari Selasa tanggal 20 Mei, berarti hari Senin tanggal 19 Mei kaosnya sudah harus sampai di sana, berarti juga hari Minggu kaos harus sudah jadi dan dikirim ke sana. Wuih, bayangkan cuman dua hari hitungannya harus sudah selesai. Wow... panik banget waktu itu pokoknya kan harus bisa, linkku sudah nyerah engga sanggup ngerjakan. Langsung cari di internet, kuhubungi semua dan engga ada yang sanggup, padahal sudah jam setengah delapan malam itu. Dalam hati teru-terusan berdoa, mudahkan yaa Allah – mudahkan yaa Allah. Ee... ndilalah kersaning Allah, dari salah satu nomor HP yang gagal sambung itu ngebel balik ke nomor kantor, aku utarakan keperluanku dan dia langsung sanggup memenuhinya. Jam sembilan malam di meluncur ke kantor ngambil disain gambarnya dan langsung proses produksi malam itu juga, alhamdulillah juga si bos setuju dengan harga yang ditawarkan. Sungguh beruntung aku menemukan kontak itu. Pak Anto dari Evan’s Pro, terima kasih banyak bantuannya. Pelayanannya prima, besoknya hari Sabtu aku dijemput Pak Anto untuk melihat workshopnya dia yang tersebar di tiga lokasi di daerah rungkut. Memang besar kapasitas produksinya. Hari Minggu jam empat sore, semua pesananku jadi dan dikirim ke kantor. Alhamdulillah, Pak Anto membantu mengantarkan ke Cargo Juanda, menunggui sampai kiriman kami naik di pesawat, dan mengantarkanku kembali ke kantor. Hebat, hanya dua hari pesanan beres.
Pokoknya banyak lagilah yang kualami, kurasakan dan kupahami dalam bulan ini yang setelah kurenungkan ternyata sungguh indah. Segalanya sudah tertata dengan sangat rapi, sangat detail dan sangat pas, meskipun masih banyak juga permasalahan hidup baik itu urusan kerja, keluarga dan teman yang belum menemukan jalan keluarnya, tapi ah... biarin saja, kalau sudah waktunya selesai kan nati selesai sendiri juga, sekarang bersabar saja menjalni prosesnya. Tak iye ???