Home » , , , » #6 Tadi, sekarang dan nanti

#6 Tadi, sekarang dan nanti

Written By BAGUS herwindro on Jan 1, 2013 | January 01, 2013

Satu hal yang pasti, saya tidak pernah bisa merencanakan kapan saya akan tersenyum, kapan akan menangis, kapan akan bergembira, kapan akan bersedih, kapan akan selamat, kapan akan celaka, kapan akan terwujudnya rencana, kapan akan gagal dan kapan akan-akan yang lain. Dalam jangka waktu satu jam pun, perubahan perasaan demikian cepatnya berganti, apalagi perubahan-perubahan pikiran yang tentunya lebih liar lagi.

Saya masih merasakan perbedaan yang sangat pada perasaan dan pikiran saya dalam menanggapi berbagai peristiwa yang saya alami dari detik ke detik berikutnya. Yang jelas itu tidak membahagiakan. Bahagia itu perasaan dan kalau sampai tidak bahagia berarti ada akhlaq yang keliru, itu artinya tidak ada keselarasan qalbu dengan Gusti Allah, qalbu dalam kondisi yang tidak éling / ingat / sadar / taqwa.

Selalu kembali lagi pada ilmu ilmu titén untuk selalu mulat sariro hangarasa wani / berkaca diri mengenai ke-éling lan waspädhä-an diri saya sendiri, mempertanyakan tentang apa dan bagaimananya.

Maka ketidakbahagiaan itu apa pun bentuknya entah berupa keluhan, ketidaknyamanan, penyesalan, kekecewaan atau yang lainnya adalah berawal dari tidak adanya akhlak syukur. Kalau syukur tidak ada, maka tidak ada pula sabar. Kalau syukur dan sabar tidak ada, maka pastinya rela juga tidak akan ada. Qalbu dalam kondisi yang tidak éling / ingat / sadar / taqwa. Dititéni lagi, ternyata mungkin bersumber dari tidak waspädhä terhadap terhadap pikiran.


Tadi ~ masa lalu

Sesungguhnya setiap manusia tidak mempunyai masa lalu, yang ada hanya ingatan tentang masa lalu yang terekam di pikirannya. Ini yang harus diwaspadai.

Mengingat perasaan syukur di masa lalu adalah baik saat ingatan itu menyebabkan bertambahnya kesyukuran saya, namun harus diwasapadai saat ingatan tentang sesuatu yang menyebabkan rasa syukur itu kemudian menjadi pembanding dengan sesuatu di saat sekarang yang mungkin intensitasnya lebih rendah, maka terhadap sesuatu itu bisa jadi saya tidak bisa mensyukurinya.

Begitu juga misalnya ingatan tentang sesuatu di masa lalu yang menimbulkan “luka”. Mengingatnya tanpa kewaspadaan, bisa jadi malah menimbulkan penyesalan berkepanjangan apalagi jika kemudian nafsu saya menikmatinya, akhirnya jadi lebay.

Demikian pun dengan dosa. Dosa itu biasanya enak meski tidak menentramkan qalbu. Maka mengingat dosa di masa yang lalu tanpa kewasapadaan, bisa jadi malah menyebabkan keinginan untuk mengulang dosa yang sama, kecuali kalau bisa menyebabkan kehati-hatian untuk tidak mengulang hal yang sama.

Jadi semua yang tadi atau masa lalu adalah sebuah kepastian takdir yang memang harus saya jalani baik yang “enak” maupun yang “tidak enak” maka tidak bisa tidak kecuali mengakhlakinya dengan merelakannya.

Nanti ~ masa depan

Sebagaimana dengan masa lalu, sesungguhnya setiap orang juga tidak memiliki masa depannya sekarang, yang ada cuma gambaran-gambaran tentang masa depan di pikirannya. Masa depan selalu menjadi misteri dalam kehidupan, bahkan dalam jarak satu detik ke depan pun saya tidak mempunyai kepastian tentangnya.

Memikirkan masa depan tanpa kewaspadaan hanya akan memburukkan perasaan saat yang tercipta di pikiran saya adalah hal-hal buruk yang penuh ketidakpastian. Tak ada akhlak yakin kepada Gusti Allah, maka persangkaan diri saya yang tergambar pada perasaan saya pun menjadi buruk, galau.

Jadi semua yang nanti atau masa depan adalah sebuah kemungkinan yang semestinya harus saya akhlaki dengan yakin akan jaminan Gusti Allah, meski saat ini belum tahu tentang apa dan bagaimananya. Semestinya tidak usah menjadi fokus pikiran.

Sekarang ~ masa kini

Rupanya memang saya harus selalu éling lan waspädhä bahwa hidup saya adalah sekarang atau masa kini. Inilah yang harus saya pilih, mau saya apakan atau bagaimanakan, agar kekurangan di masa lalu dapat saya perbaiki sekarang sebagai landasan untuk masa depan yang lebih baik lagi.


Kesadaran waktu menentukan kadar kenikmatan saat menikmati sesuatu. Rasa nikmat itu jika dan hanya jika menikmati sesuatu sekarang. Kala menikmati sesuatu sekarang namun pada kesadaran waktu tadi tentang sesuatu itu, bisa jadi kadar kenikmatannya akan sangat jauh berkurang, karena kenikmatan sekarang diperbandingkan dengan kenikmatan tadi. Begitu pula saat menikmati sesuatu sekarang namun pada kesadaran waktu nanti tentang sesuatu itu, bisa jadi kadar kenikmatannya akan sangat jauh berkurang juga karena kenikmatan sekarang diperbandingkan dengan kenikmatan yang diharapkan nanti.


Tadi adalah kepastian. Nanti adalah kemungkinan. Sekarang adalah pilihan.

Maka untuk mencapai BAHAGIA saya kira haruslah memadukan antara élingnya qalbu dengan membaikkan akhlak dan waspädhänya pikiran untuk tetap berada di sekarang atau saat ini. Dalam kata lain haruslah sadar untuk mensyukuri saat ini, di sini dan dalam kondisi ini, bersabar dalam menjalani proses yang terjadi saat ini, di sini dan dalam kondisi ini serta rela menerima saat ini, di sini dan dalam kondisi ini.

Salah satu pengejawantahan keSADARan adalah mengijinkan DIRI untuk selalu meRASAkan, meNIKMATi dan berSUNGGUH-SUNGGUH di setiap detil dari segala aktivitas keseharian dan itu biasanya akan melahirkan keRELAan, keberSERAHan, keBAHAGIAan dan tentu saja rasa SYUKUR yang dalam. Semoga DIsadarkaKAN.
                                              
BAHAGIA. Sederhana semestinya. MAKNAI setiap detik yang kita lalui, temukan serta rasakan pengaturan-NYA yang indah. Sederhana dan teramat sederhana, memang, hingga banyak yang tak percaya, hingga bahagia dicari di luar sana, hingga nestapalah yang tiba dan bahagia hanya seonggok fatamorgana.


Kira-kira masih berlanjut.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger