Ini tentang perasaan. Karena suatu hal, suatu keadaan dan suatu keterkaitpautan rangkaian perjalanan, saya masih sering dihinggapi oleh tidak baiknya perasaan. Ini BAHAYA pakai tanda seru tiga !!!
Sebab perasaan saya adalah persangkaan saya pada Tuhan, bisa ndak ru-karuan urusannya nanti. Namun itulah kenyataannya, rasanya digenggam hati ini untuk lapang, hingga sesak, terbelenggu dan kaku. Belum lagi ulah pikiran yang liar berkolaborasi dengan hawa nafsu yang tak mau dikendali.
Amboi.... rasanya.
SADAR, saDar, sadar.... BANGUN, banGun, bangun...
Duh Gustu nyuwun ngapuro... mbok dalem Panjenengan paringi kiat niat lan kiat urat to Gusti...., namung menopo kemawon ingkang Panjenengan kersakaken, ngiih monggoh kerso.... sakkerso Panjenengan.... Allahumma embuh....
Alhamdulillah, matur nuwun Gusti... Engkau ilhamkan untuk segera beranjak keluar sejenak menjedakan keruwetan yang ada, melupakan dengan jalan mengabdi, melayani dan membantu siapa pun dalam kesulitannya, betapa pun kecil arti pengabdian, pelayanan dan bantuan itu, yang penting ada manfaat yang bisa dirasakan orang lain. BYAR.....
Ah ternyata begitu rupanya, kalau lagi suntuk alias sumpek, lupakan sejenak dan segeralah keluar mencari korban untuk dibantu, dilayani dan diabdi seberapapun nilainya dengan kerelaan. Insya Allah, hati lapang, perasaan tenang, pikiran terang dan jalan pun terbentang lebar.
Tidak usah teori, langsung praktek. Bismillah.
Home »
Menata Hati
» Digenggam... amboi...
Digenggam... amboi...
Written By BAGUS herwindro on Sep 7, 2012 | September 07, 2012
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
Menata Hati
2 Comments
askumwb. mbah bagus. sugeng dalu mbah...gmn kabar mbah? lg sumpek ta mbah..
ReplyDelete@ochimWa'alaikumsalam... ora lha wong wis nemu obate kok....
ReplyDelete