Hampir dua minggu yang lalu, 17 Juli 2011, Kang Wasi’ mengatakan dawuhnya Mursyid tentang murid Syadziliyah PETA, bahwa orang Syadziliyah ini lumayan ‘ndableg’nya. Mestinya, setelah sekian lama menjalani thoriqohnya, mengaji Hikam, dirinya semakin matang, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.
Karena diingatkan kembali bahwa masanya Syaikh Mustaqim adalah masa BABAD atau merintis. Masanya Syaikh Abdul Jalil adalah masa mengumpulkan dan saat ini masanya Syaikh Sholahuddin adalah masanya menata. Maka saat inilah Mursyid menagih janji kepada muridnya, mana komitmen saat baiat dulu ? Mursyid menagih janji murid untuk mau ditata, salah satunya ya lewat wadah Sultan Agung 78 ini. Karena itu bagi yang tidak berkomitmen tentunya akan ditinggalkan.
Bahkan putra-putra Syaik Abdul Ghofur, termasuk juga para menantu Syaikh Abdul Jalil pun semua juga mendaftarakan diri menjadi anggota Sultan Agung 78 ini, bukan karena Syaikh Sholahuddin sebagai saudara, tetapi saat ini Beliau dalah Mursyid, hingga patuhnya adalah kepatuhan murid terhadap Mursyidnya.
Sampai-sampai sedulur-sedulur di Pondok, termasuk Kang Wasi’ sendiri pun didikte oleh Yai, bahwa jangan-jangan karena sibuk mengurusi pendataan jamaah, malah diri mereka sendiri belum mendaftar.
Demikian, semoga bermanfaat.