Ketika bencana dahsyat Tsunami Aceh di akhir tahun 2004 lalu, ada seseorang yang terombang-ambing di lautan. Selama di lautan, setiap hari dia selalu mendapat kiriman makanan yang diantarkan oleh seseorang sampai akhirnya setelah sekian hari dia ditolong dan dibawa ke daratan.
Ternyata ketika bencana itu datang, mungkin tanpa sengaja ada satu buku [entah buka apa ?] yang dibawanya, yang jelas di buku itu tertulis Syadziliyah [mungkin aurod atau shalawat yang berkaitan dengan thoriqoh Syadziliyah].
Setelah keadaan memungkinkan [entah berapa lama setelah tsunami], dia berpikir bahwa selamatnya dia dan seseorang yang selalu datang mengirimkan makanan itu ada kaitannya dengan thoriqoh Syadziliyah. Maka di pun surfing di internet untuk menggali informasi tentang thoriqoh Syadziliyah.
Didapatnya satu nama kiai Syadziliyah di sebuah kota di Jawa Timur. Didatangilah kiai itu dan oleh sang kiai, orang tersebut diajak ke pondok tempat Guru sang kiai.
Ketika sampai di depan pondok sang Guru, kebetulan sang Guru ada di depan pondok. Apa yang terjadi ? Orang yang diantar kiai itu untuk menemui sang Guru pingsan.
Ternyata, orang yang setiap hari mengirimkan makanan di tengah lautan itu ya sang Guru itu Masya ALLAH.... al fatihah....
kalo buleh tau, yai sinten niku?
ReplyDeleteapkh Guz e?
rion cpu
Benar, Beliau.
ReplyDeleteyg ngirim makanan itu Guz e yua den bagus?
ReplyDelete2 komentarnya gak bisa dibuka yah?
Iya, kok jadi gak bisa dibuka yach ???
ReplyDeleteMungkin Beliau tidak berkenan, insya Allah Beliau memang sangat mastur.
fyi...
ReplyDelete