Di suatu kesempatan yang lain, kebetulan sang Syaikh disamping dalam rangka memberikan bimbingan kajian tasawuf juga ada beberapa keperluan yang harus ditunaikan di beberapa kota. Salah satu santri yang mengantarkan Beliau dengan mobilnya, kebetulan sedang dalam kondisi menipis keuangannya untuk sekedar membeli bensin dan si santri pun ketir-ketir (khawatir), nutut enggak ya bensinnya nanti ?
Di sepanjang perjalanan yang dilalui, mungkin sambil deg-degan, mata si sanri ini tidak lepas dari indikator bensin. Dari berangkat sampai ke beberapa kota yang dituju sudah terlaksana semua, ee… kok ndilalah aneh tapi nyata : indicator bensin tidak bergerak sama sekali, pancet.
Setelah mengantar sang Syaikh ke bandara, baru indicator bensin mobil si santri normal kembali bias bergerak turun karena bensin terpakai.
Sambil tersenyum kecut mungkin sambil garuk-garuk kepala juga, dalam hati si santri bilang, “Tahu aja Syaikh ini kalau saya lagi tidak punya uang….”. Bahan bakar angin kalee…….