Hai diri...
Ramadhan telah separuh berlalu
Apa yang tlah berubah dalam dirimu, hai diriku ?
Sudahkan kau, hai diriku, menikmatinya ?
Semerbak harum surgawi tlah ditebarkan-Nya untukmu
Sudahkah kau, hai diriku, menghirupnya ?
Segala kemulian tiada hingga tlah dicurahkan-Nya untukmu
Sudahkah kau, hai diriku, mewadahinya ?
Ataukah Ramadhan kali ini, sama bagai Ramadhan-ramadhan lain yang tlah berlalu
tanpa bekas dalam dirimu, hai diriku ?
Ataukah kau, hai diriku, masih tetap menyangka ramadhan ini bukan yang terakhir untukmu ?
Ketika para kekasih-Nya berasyik masyuk dalam munajat cinta kepada-Nya, engkau, wahai diriku, malah terlena dalam lamunan syahwatmu
Ketika para pencinta-Nya mencahayai malam-malam yang pekat dengan menghadapnya, engkau, wahai diriku, malah terlena dalam lelap tidurmu
Ketika para hamba-Nya mengalunkan ayat-ayatNya yang mulia, engkau, wahai diriku, malah mengobral omong kosong kesia-siaan
Jauh hari tlah kau siapkan segala keperluan lebaran, tetapi sudahkah kau, hai diriku, menyiapkan kelahiranmu kembali di akhir Ramadhan ?
Jauh hari tlah kau siapkan segala keperluan pulang ke kampung halaman, tapi sudahkah kau, hai diriku, menyiapkan keperluan untuk kepulanganmu yang sejati ?
Bangkit, bangkit dan bangkitlah
Bersegeralah menuju kepada-Nya
Senyampang masih ada detak jantungmu
Senyampang masih ada dengus napasmu
Senyampang masih ada ruh dalam jazadmu
Senyampang Ramadhan belumlah berlalu