Apakah kami semua ini kau anggap rakyat yang TOLOL ?
Hingga dengan seenakmu sendiri membolak-balikkan LOGIKA ?
Hingga dengan mudahnya selalu engkau KABURkan esensi masalah ?
Hingga dengan GAMPANGnya kau alihkan perhatian kami dari waktu ke waktu ?
Hingga semua masalah yang JELAS pada akhirnya menjadi sangat TIDAK JELAS ?
DEMI kepentingan PERUT kalian, DEMI keterjagaan NAMA BAIK kalian, DEMI kelanggengan KEKUASAAN kalian, DEMI berlangsungnya EKSISTENSI kelompok kalian.
Demikian banyaknya jumlah uang yang kalian putarkan dalam lingkaran-lingkaran setan yang tak berkesudahan, yang bagi kami membayangkan jumlah itu pun tak mampu, sebab kami terbiasa dengan lembar ribuan yang lusuh, yang kami genggam erat, takut kehilangan, karena hanya itu yang kami punya.
PERJAMUAN selalu kalian selenggarakan setiap harinya, sedangkan banyak di anatra kami, makan NASI AKING pun sudah merupakan sebuah keMEWAHan yang tiada tara.
GAJI dengan segala dana taktis kalian, selalu kalian keluhkan KURANG. Sedang kami, hanya untuk sekedar mendapatkan beberapa lembar ribuan lusuh pun SETENGAH MATI. Di mana MATA kalian, di mana TELINGA kalian dan dimana pula HATI kalian ? Hai kalian yang selalu memakai nama kami yang seolah paling berhak meWAKILi kami, hai kalian yang telah berani berikrar sebagai PEMIMPIN kami, sudah BUTAkah mata kalian, sudah TULIkah telinga kalian dan sudah pula memBATUkah hati kalian. Oh… betapa takutnya hati ini bila ingat ADZAB Tuhan, bukankah kami juga yang paling berat merasakannya ?
Begitu menderitanya kami, rakyat yang semestinya paling berKUASA tetapi kenyataannya TANPA DAYA. Apakah pernah, kami ada di PIKIRan kalian ?
Kerusakan telah terjadi di mana-mana, fatamorgana semakin menggila, tidakkah kalian segera terjaga ?
Masalah demi masalah setiap hari bermunculan, dari yang tidak jelas hingga menjadi sangat-sangat tidak jelas. Kami hanya bisa melihat, melihat dan melihat lagi dengan hati yang GERAM dan semakin GERAM. Banyak saudara kami yang memilih bunuh diri karena terbelit masalah ekonomi, sedang kalian tetap saja berhaha-hihi tiada henti.
Ooh…. Negeriku…., kami yang MISKIN tidak boleh SAKIT, sebab biaya berobat malah membuat RIWAYAT kami TAMAT, kami yang MISKIN tak boleh SALAH, sebab HUKUM di negeri ini MAHAL sedang kami tak punya apa pun untuk diJUAL. Kami pun tak boleh PINTAR sebab biaya sekolah pun setinggi harga DOLAR.
Ooh … negeriku… engkau bagai negeri di balik awan sana, saat Sang RAJA selalu dipastikan BENAR meski biasa dan memang seringnya salah.
Ooh … negeriku… engkau bagai negeri di balik awan sana, saat para oknum PAMONG kerajaan selalu mengADAkan KESEMPATAN di balik setiap urusan.
Ooh … negeriku… engkau bagai negeri di balik awan sana, saat para PUNGGAWA kerajaan selalu terikat akan SABDA Raja di balik segala urusan.
Ooh … negeriku… engkau bagai negeri di balik awan sana, saat para oknum JURAGAN tak bermoral selalu MENCIPTAKAN Kesempatan di balik semua urusan.
Ooh … negeriku… engkau bagai negeri di balik awan sana, saat para BANGSAWANnya selalu melihat ARAH ANGIN di seluruh urusan.
Ooh … negeriku… engkau bagai negeri di balik awan sana, saat RAKYAT jelatanya selalu KESULITAN bila punya urusan.
Ooh … negeriku… engkau bagai negeri di balik awan sana, saat kambing hitam selalu diJADIkan TUMBAL dari segala akibat di semua urusan.
Ooh … negeriku… mungkin ini caramu untuk terus menumpuk keGELAPan hingga batas terPEKATnya agar bisa menyongsong CAHAYA, meski HURU-HARAnya tiada terkira.
Ooh … negeriku… biar kami saja yang terbelenggu keGELAPan ini dan biarkan anak cucu kami kelak yang menyongsong CAHAYA hingga negeri ini JAYA di seantero DUNIA.
Ai lup yu pul….. ha…. ha….. ha….. ha….
Home »
Torehan Kata
» Ai lup yu pul
Ai lup yu pul
Written By BAGUS herwindro on Jan 22, 2011 | January 22, 2011
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
Torehan Kata
0 Comments