Home » , » Khususiyah 20.08.2010

Khususiyah 20.08.2010

Written By BAGUS herwindro on Aug 30, 2010 | August 30, 2010



Sebagaimana biasanya
setelah khusuiyah sepuluh hari yang lalu [20.08.2010] yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, Kang Wasi’ memberikan sedikit wejangan sebagai pengingat buat jamaah khususnya yang hadir pada saat itu.


Kang Wasi’ mengatakan bahwa semestinya orang thoriqoh itu tidak perlu kaget atau terkejut dengan bulan Ramadhan, sebab semestinya ibadah sehari-harinya di luar Ramadhan ya seperti di bulan Ramadhan. Maka saat bulan Ramadhan shalat sunah 40 atau 50 rakaat termasuk shalat tarawih itu semestinya bukan hal yang berat. Bukankah biasanya orang thoriqoh itu sudah mempersiapkan Ramadhan sejak bulan Sya’ban ?

Kang Wasi’ selalu menanyakan kepada yang sepuh-sepuh tentang bagaimana resepnya agar bisa istiqomah dan ternyata jawabannya rata-rata sama yaitu hampir sembilan puluh persen menurut Kang Wasi’ untuk bisa istiqomah biasanya cobaannya berat, jatuh bangun terlebih dahulu.

Sebagai contoh dikisahkan ada salah seorang jamaah, mbah Subkhi, suatu saat beliau mendapat isyarah bahwa beliau mempunyai tanggungan tiga anak yatim. Pada kenyataannya memang beliau mempunyai tiga orang anak. Hal inilah yang menjadi beban pikiran beliau, apakah memang beliau mau dipanggil menghadap-Nya. Sampai akhirnya beliau mengalami sakit yang sakitnya itu menyebabkan tidak bisa melihat, hal tersebut berlangsung selama empat tahun. Akhirnya mbah Subkhi melaporkan pada Mursyid dan oleh Mursyid dijelaskan bahwa isyarah yang di dapat mengenai tanggungan tiga anak yatim itu adalah tanggungan dalam mengamalkan tiga thoriqoh yaitu Syadziliyah, Qadiriyah dan Naqshabandiyah yang beratnya mungkin sama bila diibaratkan dengan merawat anak yatim. Setelah ada kejelasan tentang isyarah mimpinya itulah dan ketika keistiqomahan telah dijalani, maka sakit yang dideritanya tiba-tiba saja sembuh. Bahkan dengan keistiqomahan itu, beliau mendapat bonus dari gusti Allah dengan lebih mengetahui terlebih dahulu meninggalnya seseorang beberapa bulan sebelumnya, termasuk abahnya sendiri, mbah Khobil.

Orang-orang tua itu biasa berpesan sebisa mungkin mengetrapkan amalan thoriqoh itu pada suatu waktu yang khusus yang tidak terganggu. Harus diutamakan, maka kalau bisa seperti itu, insya Allah yang lain-lain akan ikut . Kalau akhiratnya diutamakan, insya Allah dunianya akan ikut. Pokoknya thoriqohnya diterapkan sebaik-baiknya, maka insya Allah akan diberikan kemudahan, buntu seperti apa pun pasti ada celanya. Apalgi saat Ramadhan seperti ini.

Kalau bulan Ramadhan yang heboh itu biasanya orang-orang mengejar Lailatul Qadar, nah menurut Kang Wasi’ sesuai dawuhnya Yai bahwa orang berburu Laitaul Qadar kok seperti menghadang bis malam. Artinya, Lailatul Qadar itu tidak usah diburu, asal sejak awal sampai dengan akhir Ramadhan ibadah kita istiqomah maka insya Allah pasti akan mendapatkan Lailatul Qadar.

Jadi, intinya sekali lagi adalah tentang keistiqomahan yang harus terus dilatih, karena jadinya tidak bisa hanya dua atau tiga hari, melainkan perlu waktu bertahun-tahun. Bagaimana caranya melatih untuk cinta kepada Allah dan cinta untuk beribadah kepada-Nya.

NB. :
mohon bagi sedulur-sedulur yang hadir untuk mengoreksi apabila ada kekeliruan, karena sudah sepuluh hari baru saya tuliskan.
Share this article :
Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. saya belum pernah hadir,sangat menambah semangat,,,

    ReplyDelete
  2. Semoga barokahnya Yai Mursyd atas kita untuk bisa istiqomah, do'anya mas?

    ReplyDelete

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger