Home » » Ponari oh Ponari

Ponari oh Ponari

Written By BAGUS herwindro on Mar 1, 2009 | March 01, 2009

Beberapa hari lalu jam setengah delapan malam ada acara yang cukup menarik dilihat, yaitu di salah satu stasiun televise swasta yang menayangkan program debat yang diberi judul Kiai VS Paranormal. Yang jelas tentu saja eyel-eyelan sesuai referensi yang dipunyai masing-masing pihak, bahkan sampai terlontar tantangan :Santet saya kalo memang bisa”. Hi… hi…. mbuh ra melu-melu ! Soalnya kalo mo dibahas, panjang dan lebar sekali.

Hal di atas tentu saja tidak terlepas dari fenomena yang terjadi sekitar satu bulan belakangan ini yaitu tentang sebuah batu petir yang dimiliki seorang anak kecil di Jpmbang yang bernama Ponari. Konon di Jawa Timur sendiri ada tiga orang yang lain lagi yang memiliki fenomena serupa, di mana batu tersebut dipercaya memiliki 1001 khasiat untuk penyembuhan dan pencapaian hajat.

Fenomena itu juga menimbulkan suatu polemik di Indonesia raya ini, sampai menteri kesehatan pun kelabakan. Apa sebab ? Karena ribuan orang yang berbondong-bondong mencari pengobatan alternative ala Ponari ini oleh sebagian pihak dikategorikan masyarakat miskin yang kesulitan untuk dapat mengakses sarana kesehatan disebabkan baiaya yang mahal. Tudingan ini pun ditolak mentah-mentah oleh pemerintah dalam hal ini bahkan menteri kesehatan yang mengatakan pengobatan di puskesmas sangatlah mudah dan terjangkau. Entahlah…. Kalu itu misalnya penyakit berat apa juga bisa dilayani di puskesmas dengan hanya bayar biaya administrasi sekian ribu itu ? Mbuh maneh….

Bukan hanya itu, para tokoh agama pun dibuat sibuk, yaseperti biasanya, MUI yang paling sibuk dengan fatwanya. Mbuh maneh ra melu-melura ngerti agama soale, dari pada didemo sesat ? Modyar tenan aku…..

Kalo para ahli batu permata, pasti akan melihat batu milik Ponari itu termasuk kategori bebatuan apa, tingkat kekerasannya berapa (skala 1 sampai 10). Yang ahli metafisika pasti akan mengukur vibrasi medan energi dari batu milik Ponari, dan seberapa jauh dapat berselaras dengan medan energi tubuh manusia sehingga bisa meningkatkan kualitas kesehatan tubuh. Yang paranormal pasti akan melihat seberapa kuat dan seberapa banyak khadam jin yang ada di balik batu tersebut. Yang ahli agama pasti akan segera mengukur seberapa jauh potensi kerusakan akidah umat dengan fenomena batu tersebut. Yang lagi merasa sakit atau pun yang benar-benar sakit tapi lupa dan engan menjalani proses sakitnya pasti akan berebutsopo ngerti waraske tempat Ponari. Yang jadi ahli kesehatan juga pasti akan melakukan uji klinis terhadap air rendaman batu tersebut. Yang jadi aparat keamanan pasti juga bingung mengatur berjubelnya massa dan mungkin juga nyambi jadi mekelar pengobatan. Yang jadi awak pers, pasti juga kebagian berkah dengan liputan atas fenomena itu. Yang jadi pengusaha pasti menganggap ini sebuah peluang bisnis, mensinergikan suatu jenis produk tertentu dengan batu milik Ponari. Bisa jadi industri minuman isotonic melirik peluang ini degan menambah satu filter dalam proses produksinya yaitu memasukakkan batu Ponari menjadi filter terakhir sebelum dikemas sehingga seperti dikatakan banyak orang bias jadi merek dagang baru Ponari Sweat (wahbisa-bisa Pocari Sweat kalah bersaing tuh). Yang jadi KOMNAS Perlindungan Anak pun pasti jadi sibuk, melakukan advokasi terhadap hak-hak Ponari sebagai seorang anak. Yang jelas, yang jadi Ponari sendiri pun pasti jadi bingung, trus ngengleng tapi mudah-mudahan engga terus gendeng. Dapat kembali normal, jadi anak sholeh yang barokah, manfaat dan maslahat dunia akhirat. Aamiin. OTRE ?

Akhirnya saat ini praktek pengobatan itu pun ditutup secara resmi. Yang kasihan ya Ponari, mungkin karena beban yang disangganya secara tiba-tiba terlalu berat, maka sekarang kepribadiannya agak terganggu dan perlu proses untuk kembali seperti sedia kala.

Fenomena itu yang telah menimbulkan berbagai tanggapan, komentar, analisa dan sebagainya, bagiku rasa-rasanya kesimpulannya sederhana saja, bahwa kita ini sedang diolok-olok oleh gusti Allah. Lho kok ? Iya diolok-olok, fenomena batu yang dijadikan jujugan / rujukan oleh ribuan massa yang akhirnya sang pemilik batu itu juga mengalami disorientasi kepribadian, mungkin gusti Allah bilang pada kita :Itu lho kamu, berapa banyak sudah di antara kamu yang hatinya membatu dan jadi penyakit menular di antara kamu sekalian, hingga akhirnya kamu kehilangan orientasi terhadap tuhanmu !

NAH !!! Masya Allah….

SHUMMUN BUKMUN ‘UMYUN FAHUM LAA YARJI’UUN

Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger