LEBARAN

Hari ini lebaran. Mulai kemarin telah banyak yang mendeklarasikan sebagai hari kemenangan. Kemenangan ? Sungguh tak berani sekali pun selama ini saya mengatakan sebagai hari kemenangan untuk diri saya. Kemenangan apa atau kemenangan terhadap siapa, sedang sampai saat ini pun saya terlalu sering kalah oleh nafsu. Puasa yang telah berlalu pun yang oleh Gusti Allah ditargetkan untuk membentuk pelakunya menjadi pribadi yang bertaqwa, saya kira masih jauh bagi saya untuk mencapainya.

Taqwa itu sendiri, kalau saya memahaminya secara sederhana adalah sebagai sebuah kesadaran yang terus menerus untuk bertanya pada diri sendiri ~ apakah Allah ridho ? ~ saat diri kita hendak ber-apa saja dalam pikiran, ucapan dan perbuatan.

Maka kemenangan itu, saya kira untuk mereka yang telah mencapai taqwa, mereka yang telah terampil mengendalikan dirinya, mengendalikan pikirannya agar tak liar, mengendalikan nafsunya agar tak memperbudaknya, mengendalikan akhlaqnya agar mulia dan mengendalikan hatinya agar tak terisi dengan yang selainNYA.

Mengangankan diri saya sebagai orang baik dan merasa seperti itu, bagi saya sudah menjadi keseharian, namun selalu terbentur pada kenyataan kalau semua itu adalah sekedar rumongso biso, belum pada kasunyatan yang ada.

Ternyata diam-diam saya masih sangat sering merasa lebih baik dari orang lain, berbangga diri dan takabur, juga masih sangat sering dihinggapi ketamakan, bakhil, zhalim, kufur,kemrungsung, pemarah, suka mengeluh, suka menyalahkan orang lain, suka berburuk sangka dan kawan-kawannya.

“Berkali-kali puasa, berkali-kali pula kucari di mana kemenangan itu. Berkali-kali puasa, berkali-kali pula kucari di mana taqwa itu. Berkali-kali puasa, berkali-kali pula kumerasa tak berdaya. Berkali-kali puasa, berkali-kali pula kumerasa sia-sia. Berkali-kali berkali-kali. Duhai …”

Seberapa pun, semoga Gusti Allah berkenan menerima ibadah saya dan ibadah Panjenengan semua.

TAQOBALLAHU MINNA WA MINKUM ~ TAQOBAL YAA KARIIM.

Selamat Idul Fitri.