Tanda STRIP

Written By BAGUS herwindro on Jul 8, 2013 | July 08, 2013

Di beberapa kesempatan, pernah ditayangkan di berbagai stasiun televisi tentang kisah nyata perjuangan seorang anak manusia mencari untuk menemukan salah satu atau pun kedua orang tuanya yang karena keadaan menyebabkan mereka terpisah sekian puluh tahun, bahkan ada yang terpisah oleh benua.

Saya kira, dorongan seperti itu akan dirasakan oleh setiap manusia, manakala dia tidak mengenal asal usul kehidupannya dan saya kira pula, hal itu merupakan bagian dari naluri bertuhan. Manusia akan senantiasa mencari dan mempertanyakan dari mana dia berasal. Hanya saja tidak semua manusia dimampukan untuk terus memahami bahwa pada awalnya semua berasal dari Gusti Allah dan nantinya pasti akan berpulang kembali kepadaNya.

Dorongan menelisik asal usul kehidupan itulah yang mengkin kemudian menjadi salah satu faktor pendorong adanya tradisi nyadran atau nyekar ke makam orang tua atau pun leluhur yang sudah sumare di alam antara sana.

Satu hal yang pasti, hidup ini begitu singkat, sesingkat tanda “-“ (strip) yang memisahkan tanggal kelahiran dan tanggal kematian, yang biasanya tertulis di nisan makam.

Dunia memang hanya sekedar sendau gurau belaka, demikianlah Gusti Allah memisalkan, namun di balik itu, Gusti Allah juga menuntut kesungguhan dalam melakoni kehidupan ini. Maka, tentunya apa yang berada dalam tanda “-“ (strip) itu, secara akal, sepenuhnya adalah pilihan diri kita masing-masing dengan segala konsekuensinya. Bukankah demikian ?

Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger